Menuju konten utama

Asa di Kampung Akuarium

Peringatan satu tahun penggusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4).

Asa di Kampung Akuarium
Bendera merah putih terpasang disalah satu rumah kayu milik warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1721_ratio-16x9.JPG
Pak Dul, warga Kampung Akuarium sedang berorasi menyemangati warga Kampung Melayu pada peringatan satu tahun penggusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1471_ratio-16x9.JPG
Seorang anak warga Kampung Akuarium sedang duduk di depan rumahnya di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1677_ratio-16x9.JPG
Warga berjalan dilokasi penggusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1459_ratio-16x9.jpg
WC sederhana tampak diapit oleh dua tenda milik warga Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1515_ratio-16x9.JPG
Salah seorang warga Kampung Akuarium berada di dalam rumah yang dibangun dengan kayu pasca penggusuran setahun silam di Kampung Akuarium, Penjarinan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1483o_ratio-16x9.jpg
Kucing liar dan ayam peliharaan warga melintas dilokasi bekas penggusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Pusat, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1594_ratio-16x9.JPG
Seorang anak sedang berjalan di depan spanduk kampanye Pilgub DKI 2017 milik salah satu calon di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1537_ratio-16x9.jpg
Warung milik warga Kampung Akuarium yang tetap bertahan di lokasi penggusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1430_ratio-16x9.JPG
Anak-anak warga Kampung Akuarium sedang berjalan menuju tenda di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1684_ratio-16x9.JPG
Pipa saluran air yang dimanfaatkan warga Kampung Akuarium yang tetap bertahan di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1694_ratio-16x9.JPG
Wuriani (42) warga Kampung Akuarium yang sudah tinggal di Kampung Akuarium selama dua puluh tahun bersama anak keduanya di area penggusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.\, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1709_ratio-16x9.JPG
Musholla Al'Jihad yang dibangun warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1500_ratio-16x9.jpg
Bendera merah putih terpasang disalah satu rumah kayu milik warga Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
2017/04/11/DSC_1731_ratio-16x9.jpg
Apartemen tampak menjadi background dari rumah kayu dan tenda warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (11/4). tirto.id/Arimacs Wilander
11 April 2017, merupa perjalanan pilu bagi kebanyakan warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Ditanggal dan bulan yang senada, setahun silam rumah warga Kampung Akuarium diluluh lantahkan oleh buldoser.

Kini, Selasa 11 April 2017 mereka memperingatinya. Menggelar sebuah ritual acara bersama dan berdoa bersama demi terus memperjuangkan rumah-rumah yang telah lungkrah dihantam buldoser. Sembari terus bertahan di lokasi eks penggusuran dengan tenda dan rumah dari papan kayu seadanya.

Setidaknya 310 KK harus kehilangan rumah yang pernah susah payah dibangunya. Dan pihak pemerintah provinsi DKI, hingga setahun penggusuran pilu tersebut tak kunjung memberi jawaban atas tuntutan warga Kampung Akuarium.

Setahun berlalu, sempalan tembok dan kayu atap rumah masih terserak di area Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Pusat. Para warga tak ingin berpindah mukim di rusun atas saran Pemprov. DKI. Mereka, masih ingin tinggal di Kampung Akuarium, atas nama sejarah dan persaudaraan.

Foto dan Teks; Arimacs Wilander
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Arimacs Wilander