Menuju konten utama

Arisan Unplugged at Tirto.id #03: The Brandals

The Brandals, yang musiknya menemani di era penuh gejolak masa muda.

Arisan Unplugged at Tirto.id #03: The Brandals
Malam itu kami semua gugup. The Brandals datang ke kantor kami yang berantakan. Iya, The Brandals, yang musiknya menemani di era penuh gejolak masa muda sebagian besar dari kami. Untung mereka bertiga –Eka, PM, dan Radhit– santai dan banyak melempar jokes –sebagian mesum, sebagian jokes bapak-bapak.




Sebagaimana ritual Arisan Tirto.id, kami menodong mereka untuk main akustik. Untung mereka mau, walau sempat kebingungan perkara alat. Tiga lagu mereka bawakan, dari tiga album yang berbeda.




Lagu pertama adalah “Suara Rumah Rakyat” dari album Era Agressor (2021). Temanya, mau tak mau membuat orang membandingkannya dengan “Surat Buat Wakil Rakyat” milik Iwan Fals. Di lagunya, Oom Iwan menyampaikan kritiknya dengan lugas dan jenaka. Sedangkan The Brandals mengemasnya dengan lebih gelap dan terasa mencekam, lengkap dengan pembacaan puisi “Bunga dan Tembok” karya Wiji Thukul.




The Brandals kemudian mundur ke belakang dengan membawakan “100% Kontrol” dari album ketiga Brandalisme (2007). Ini adalah salah satu lagu klasik The Brandals, yang tak pernah gagal membuat penonton melompat dan crowd surfing.




Awalnya, The Brandals hanya akan bermain dua lagu. Tapi kami, para Brigade Rock N Roll yang sudah rutin mengonsumsi Tolak Angin dan memakai koyo, tak mau semua berakhir begitu cepat. Encore! We want more!




Maka meluncurlah lagu yang melempar The Brandals ke titik popularitas tertinggi, “24 Lewat” dari album Audio Imperialist. Pada masanya, lagu ini nyaris tak pernah berhenti wara-wiri di berbagai acara musik di televisi, mengenalkan The Brandals ke banyak pendengar baru. Lagu ini juga jadi OST Lovely Luna yang dibintangi Herjunot Ali, Shareefa Daanish, dan, eng ing eng, Radhit yang sekarang menjadi bassist The Brandals.




Malam itu kami semua tersenyum lebar. []
Baca juga artikel terkait VIDEO - TIRTO atau tulisan lainnya

Fotografer: Fandhi Cahyadi