Menuju konten utama

Arisan tirto Unplugged - Rad Rat dan Sore yang Dipertaruhkan

Pertama kali menonton mereka di acara ulang tahun 7 Sleepers Coffee di bilangan Blok S, Jakarta Selatan, bikin saya ingin mengundang Rad Rat di acara Arisan Tirto.

Arisan tirto Unplugged - Rad Rat dan Sore yang Dipertaruhkan
Pertama kali menonton mereka di acara ulang tahun 7 Sleepers Coffee di bilangan Blok S, Jakarta Selatan, bikin saya ingin mengundang Rad Rat di acara Arisan Tirto. Saya terkesima dengan bagaimana mereka melakukan harmonisasi suara. Karakter suara Wisnu yang selama ini jadi wajah depan Monkey to Millionaire, kali ini ada di belakang. Namun ini yang membuat Rad Rat jadi istimewa dan bisa melepaskan diri dari bayang-bayang band Tanya (sekarang sudah bubar) dan Wisnu. Rad Rat juga memikat dengan progresi chord yang bisa memberikan kesan janggal, tapi tetap sedap di kuping.




Sore itu, cuaca sedang bersahabat. Biasanya, konser unplugged band yang mampir di Arisan Tirto diadakan di Ruang Multimedia yang penuh pernak-pernik artsy itu. Namun Dhika, videografer kami, menyodorkan ide untuk syuting di luar ruangan. Bikin kami sedikit keder.




Hidup yang tak dipertaruhkan, tak akan dimenangkan.




Sore itu, kami menang. Cuaca cerah, ciap burung terdengar jelas, langit dan sinar matahari juga sedang di angka 9/10. Jepang? Bukan, ini Jalan Madrasah.




Kemenangan ini makin paripurna karena Rad Rat membawakan tiga lagu yang kesemuanya adalah favorit kami, “Laughing at Myself”, “Koma”, dan “When Things Get Old”.




Maka nikmat mana lagi yang bisa kamu dustakan? [Nuran Wibisono/tirto.id] ---
Baca juga artikel terkait VIDEO - TIRTO atau tulisan lainnya dari Fandhi Cahyadi

tirto.id - Musik
Editor: Fandhi Cahyadi