tirto.id - Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria merespons pernyataan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti yang mengizinkan pasien positif COVID-19 dengan gejala rendah dan Orang Tanpa Gejala (OTG) melakukan isolasi mandiri di rumah.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang pasien positif COVID-19 dengan kategori gejala rendah dan OTG melakukan isolasi mandiri di rumah.
Riza pun meminta agar warga tidak perlu binggung dengan perbedaan pendapat ihwal isolasi mandiri tersebut.
"Masyarakat enggak perlu bingung. Prinsipnya kami ingin semuanya mendapatkan pelayanan dan perawatan terbaik. Salah satu caranya sudah disampaikan Pak Gubernur [Anies], sudah disampaikan ke Pak Presiden [Jokowi] dan presiden mendukung," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (1/10/2020).
Rumah yang dijadikan tempat isolasi mandiri, kata dia, nantinya akan diberi sebuah tanda. Tujuannya agar kelurga maupun masyarakat di lingkungan rumah tersebut mengetahui jika terdapat pasien positif COVID-19 tengah melakukan isolasi mandiri.
"Supaya semuanya memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing. Semua harus diberi tanda agar tidak salah," tutur Politikus Partai Gerindra itu.
Kendati demikian, warga yang ingin melakukan isolasi mandiri di rumah harus memenuhi permintaan kelayakan oleh Gugus Tugas Setempat, Lurah, atau Camat setempat dan petugas kesehatan.
Hal itu tertuang di dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 980 Tahun 2020 yang dibuat pada 22 September 2020 kemarin.
Namun kata dia, jika tidak disetujui oleh Gugus Tugas setempat, maka pasien positif COVID-19 tersebut harus melakukan isolasi di fasilitas kesehatan yang telah disiapkan oleh pemerintah: Wisma Atlet Kemayoran; Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur; dan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre).
"Sambil kami terus menyiapkan tempat-tempat sebanyak mungkin dan sebaik mungkin," ujarnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz
