tirto.id - Kementerian Kesehatan menargetkan program vaksinasi COVID-19 akan selesai dalam kurun waktu 15 bulan sejak Januari 2021 hingga Maret 2022.
"Secara total kita membutuhkan waktu 15 bulan yang akan dihitung mulai Januari 2021 hingga Maret 2022. Jadi ini adalah waktu 15 bulan pelaksanaan vaksinasi yang akan kita lakukan secara bertahap," kata Juru Bicara Program Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring pada Minggu (3/12/2020).
Nadia menyebutkan, ini sekaligus meralat pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sehari sebelumnya yang menyebut butuh 3,5 tahun untuk program vaksinasi di Indonesia. Maksud dari vaksinasi 3,5 tahun seharusnya ditujukan untuk seluruh dunia.
Nadia mengatakan, program ini dilaksanakan dalam dua periode. Pertama berlangsung mulai Januari-April untuk 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik di seluruh Indonesia. Periode berikutnya berlangsung selama 11 bulan dari April 2021 sampai Maret 2022 untuk masyarakat lainnya.
"Selama kurun waktu selama 15 bulan dari Januari 2021 sampai Maret 2022 kita akan memberikan vaksinasi kepada total populasi sebesar 181,5 juta," kata dia.
Untuk mendukung program itu, vaksinasi melibatkan 13 ribu puskesmas, 2.500 rumah sakit, dan 49 kantor kesehatan pelabuhan di seluruh Indonesia. Selain itu, sebanyak 30 ribu vaksinator pun disiapkan untuk melakukan vaksinasi.
Sementara itu Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma Bambang Herianto mengatakan mulai hari ini vaksin akan mulai didistribusikan ke 34 provinsi. Rantai dingin dari 2-8 derajat celcius untuk program distribusi pun sudah disiapkan sehingga perjalanan dari Biofarma ke masing-masing provinsi diharapkan lancar.
"Program vaksin ini bukan yang pertama kali di lakukan di negara kita banyak sekali program vaksinasi yang sudah berjalan selama ini dan berjalan dengan baik," kata Bambang dalam acara sama.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali
