tirto.id - Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto tak percaya dengan hasil survei LSI Denny JA yang menyatakan elektabilitasnya bersama Sandiaga Uno stagnan setelah kasus hoaks Ratna Sarumpaet mengemuka.
"Survei itu gimana siapa yang bayar," kata Prabowo usai deklarasi GEMAS, di Stadion Klender, Jakarta Timur, Rabu (24/10/2018).
"Denny JA itu apa? Tuhan? Bukan, kan? Di bidang polling, santai-santai saja. nanti saya juga bisa bikin survei," imbuhnya.
Prabowo justru meminta wartawan bertanya soal program Gerakan Emas yang sedang dicanangkannya untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan susu bagi anak-anak.
Mantan Danjen Kopassus ini mengklaim dukungan ibu-ibu kepada programnya itu menunjukkan animo suaranya di Pilpres 2019 mendatang.
"Jadi di situlah saya melihat ada dukungan yang luar biasa kepada kita. Terlepas dari apa yang Denny JA bicara," kata Prabowo.
Kemarin, LSI Denny JA merilis hasil surveinya periode 10-19 Oktober 2018, atau setelah terungkapnya kebohongan Ratna Sarumpaet. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 57,7 persen. Sementara, Prabowo-Sandiaga di angka 28,6 persen. Sedangkan pemilih belum memutuskan sebesar 13,7 persen.
Didapatkan pula, tren elektabilitas bagi Jokowi-Ma'ruf cenderung meningkat. Dari 52,2 persen di bulan Agustus menjadi, 53,2 persen di bulan September, dan meningkat tajam setelah kasus hoaks Ratna Sarumpaet menjadi 57,7 persen di Oktober 2018.
Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Sandiaga cenderung stagnan. Pada Agustus 29,5 persen, September 29,2 persen, dan terbaru 28,6 persen.
Survei tersebut memiliki 1.200 responden yang diambil secara acak (multistage random sampling). Wawancara dilakukan secara tatap muka. Serta, survei memiliki Margin of Error 2,8 persen.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto
