tirto.id - Juru Bicara Presiden, Johan Budi mengatakan pemerintah membuka kemungkinan adanya pergantian menteri atau reshuffle kabinet. Hal ini dilakukan karena sejumlah menteri ada yang tersandung masalah seperti tersangkut kasus korupsi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan irit bicara mengenai kabar itu. Namun, ia mengaku tak tahu menahu mengenai rencana pergantian menteri itu. Luhut juga menambahkan bahwa ia sendiri tak mengetahui bagaimana nasib dirinya terkait kabar itu.
“Ya tanya presiden saja (siapa di-reshuffle). Saya enggak tahu nasib saya gimana,” ucap Luhut dalam acara "Afternoon Tea with Menko Luhut" di Gedung Kemenko Kemaritiman pada Rabu (8/5/2019).
Sebelumnya, Johan Budi mengatakan bahwa Jokowi akan mengganti menteri yang terbukti dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Namun, ia mengingatkan walaupun seorang menteri diperiksa sebagai saksi, orang itu belum tentu terlibat.
Jokowi, kata Johan, juga memastikan bahwa kinerja para menteri selalu dievaluasi. Termasuk di dalamnya presiden selalu mengingatkan agar tidak melakukan korupsi atau pelanggaran hukum.
Namun, mengenai perombakan kabinet, ia juga mengatakan pertimbangan mengenai kinerja dan prestasi seorang menteri tentu berpengaruh pada keputusan akhir presiden.
“Perlu dipahami seseorang yang diperiksa KPK sebagai saksi belum tentu terlibat. Akan tetapi ketika seseorang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK tentu akan diganti oleh Presiden Jokowi,” ucap Johan di kantorpresiden pada Rabu (8/5) seperti dikutip dalam Antara.
Dalam waktu dekat, terdapat sejumlah menteri yang diperiksa KPK yaitu Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto
