tirto.id - Tommy Hermawan Lo dituding merupakan sosok inisial T yang disebut sebagai pengendali judi online (judol) di Indonesia. Tuduhan ini pun sudah dibantah oleh Bareskrim Polri. Lantas, siapa sebenarnya Tommy Hermawan Lo?
Dugaan soal sosok sebenarnya dari inisial T yang disebut oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, sebagai pengendali judol di Indonesia yang berpusat di Kamboja itu masih bergulir.
Polemik inisial T pertama kali menyita perhatian publik ketika Benny Rhamdani mengklaim bahwa pernyataan tersebut disampaikannya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas di Istana Negara.
"Saya cukup menyebut inisialnya T saja depannya. Ini saya sebut di depan presiden," kata Benny Ramdhani dalam acara Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia di Medan, lewat rekaman video diunggah BP2MI dan dilihat Kamis (25/7/2024).
Setelah pernyataan tersebut, Benny diperiksa sebanyak dua kali oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. Dalam pemeriksaan kedua pada Senin (5/8/2024), Benny mengaku telah menjelaskan informasi mengenai T kepada penyidik. Informasi yang ia sampaikan itu kata Benny, merupakan wewenang penyidik untuk menjelaskannya kepada publik.
Di lain pihak, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Raharjo Puro, menjelaskan berdasarkan dua kali pemeriksaan kepada Benny tidak pernah ada penjelasan siapa sosok T.
Menurut Djuhandani, Benny bahkan mengakui bahwa dirinya sebenarnya tidak mengetahui inisial T tersebut, dan untuk itu katanya, Benny akan menyampaikan permintaan maaf kepada media karena telah membuat kegaduhan.
Meski demikian, masyarakat tetap dibuat penasaran dengan sosok inisial T tersebut, tebak-tebakan nama menjadi bola liar yang tidak bisa dielakkan.
Belakangan, nama Tommy Hermawan Lo disebut-sebut merupakan sosok yang dimaksud. Namun, Djuhandani telah membantah hal tersebut sembari menegaskan bahwa inisial T itu tidak ada.
“Oh enggak bener [Tommy Hermawan Lo],” kata Djuhandani Rahardjo Puro, Senin (5/8/2024) dikutip MetroTV.
“Karena yang bersangkutan [Benny] yang menyampaikan inisial T itu ternyata juga enggak ada,” tegasnya.
Profil Tommy Hermawan Lo
Tommy Hermawan Lo adalah pengusaha muda sekaligus putra satu-satunya dari Jerry Hermawan Lo, pengusaha properti kelas kakap Indonesia. Ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara, Tommy memiliki satu kakak perempuan dan dua adik perempuan.
Mengutip laporan Tempo, sang ayah, Jerry Hermawan Lo memiliki sejumlah lini bisnis di negara Kamboja. Di negara tersebut Jerry mengaku menjalankan bisnis perhotelan, apartemen, dan konsultan dalam naungan JHL Collection.
Jerry mengakui bahwa ada kasino atau pusat perjudian di dalamnya, tapi dikelola oleh orang Kamboja. “Kasino itu orang Kamboja punya,” tutur Jerry dikutip dari Majalah Tempo edisi 12-18 Agustus 2024. Ia mengklaim bisnisnya tidak pernah melanggar hukum.
Sementara itu, saat ini Tommy Hermawan Lo yang disebut-sebut sebagai “putra mahkota” dari Jerry Hermawan Lo diketahui merupakan Komisaris PT Kontek Aja, perusahaan yang berada dalam naungan perusahaan milik ayahnya yaitu JHL Group.
JHL Group sendiri berperan sebagai induk perusahaan dari sejumlah lini bisnis mulai dari pertambangan, perhotelan, otomotif, media, gaya hidup, hingga kebugaran.
Selain menduduki posisi sebagai Komisaris PT Kontek Aja, Tommy juga diketahui merupakan pemilik klub olahraga Dewa United. Klub miliknya itu saat ini menjadi rumah bagi tiga cabang olahraga yaitu sepak bola, basket, dan e-sport.
Khusus cabang sepak bola, klub yang dimiliki oleh Tommy awalnya bernama Martapura FC. Lalu ketika ketika Tommy mengakusisinya, nama klub berubah menjadi Martapura Dewa United FC, lalu terakhir berubah menjadi Dewa United FC. Saat ini, Dewa United bertanding di kasta liga tertinggi Indonesia, Liga 1.
Kemudian, Tommy juga memperkenalkan klub basket bernama Dewa United BC. Ia juga memperkenalkan klub e-sport, Dewa United Esport, yang mencakup berbagai cabang e-sport, mulai dari PUBG Mobile, MPL, Free Fire, PES 2021, MDL, dan Counter Strike 2.
Untuk mendukung pertumbuhan klub olahraganya, Tommy menyediakan pusat pelatihan di Tangerang dan Bogor. Keseriusan Tommy di dunia olahraga membuat dirinya dipercaya untuk menjadi bendahara umum untuk National Olympic Committee (NOC) Indonesia.
NOC Indonesia adalah organisasi non profit yang melaksanakan keikutsertaan Indonesia dalam pekan olaharga Internasional. NOC Indonesia pertama kali berdiri pada 1 Junuari 1952, yang sebelumnya merupakan bagian dari fungsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra
