Tarekat Idrisiyyah diperkenalkan di Indonesia oleh Abdul Fattah, asal Tasikmalaya. Sikap anti penjajahan tarekat ini membuat ia sempat mendekam di penjara.
Dalam teks-teks tua periode Hindu-Buddha, teologi Islam terselip sebagai upaya vernakularisasi agar ajarannya diterima masyarakat yang literasinya mapan.