Indeks Pilpres As 2016

Trump Ancam Penjarakan Hillary
Hard news
Senin, 10 Okt 2016

Trump Ancam Penjarakan Hillary

Donald Trump mengecam akan memenjara Hillary Clinton karena dianggap membahayakan nasional saat menjabat sebagai menteri luar negeri. Hillary menanggapi, Trump seharusnya malu dengan beredarnya video komentar vulgarnya yang kini tengah meredupkan kampanyenya.
Trump Diminta Mundur Pasca-komentar Penghinaannya
Hard news
Senin, 10 Okt 2016

Trump Diminta Mundur Pasca-komentar Penghinaannya

Video komentar Donald Trump yang berisi penghinaan terhadap wanita beredar dan tengah dibicarakan. Meski diminta untuk mundur dalam Pilpres AS, Trump bersikukuh untuk terus melanjutkan kampanye.
Rusia Menyesal Disebut-sebut dalam Pilpres AS
Hard news
Kamis, 6 Okt 2016

Rusia Menyesal Disebut-sebut dalam Pilpres AS

Kerap disebut-sebut dalam debat wakil presiden Amerika Serikat kemarin, Rusia sesali fakta bahwa Vladimir Putin dan negara yang dipimpinnya menjadi bagian dalam kampanye pemilihan.
Clinton Unggul 5 Persen atas Trump dalam Jajak Pendapat
Hard news
Sabtu, 1 Okt 2016

Clinton Unggul 5 Persen atas Trump dalam Jajak Pendapat

Jajak pendapat terbaru yang dilakukan Reuters/Ipsos di 50 negara bagian menyebutkan jika Hillary Clinton unggul 5 persen di atas Trump.
Tak Seorang pun Tahu ke Mana Biji Donald Trump
Mild report
Selasa, 23 Agt 2016

Tak Seorang pun Tahu ke Mana Biji Donald Trump

Sekelompok seniman anarkis yang menamakan diri INDECLINED memamerkan patung telanjang Donald Trump tanpa biji pelir. Ini adalah bentuk protes mereka terhadap kemunculan Trump sebagai capres Amerika Serikat. INDECLINED tidak mau mengakui bahwa Trump seorang laki-laki. "Ia hanyalah anak kecil yang arogan dan dengan demikian, tidak berada di jalan testis."
Strategi Rating TV Donald Trump
Kolumnis
Rabu, 3 Agt 2016

Strategi Rating TV Donald Trump

Jutaan penduduk AS dalam terjebak dalam pengangguran dan kemiskinan. Mereka frustasi dan kecewa dengan pemerintah dan politikusnya. Donald Trump yang tidak punya sejarah di Washington dan tidak memiliki latar belakang politik dianggap sebagai jawaban atas permasalahan ekonomi di AS.