Indeks Gempa Mamuju

Dari 872 gardu yang rusak di Majene & Mamuju akibat gempa, PLN sudah melakukan perbaikan sebanyak 463 gardu listrik.

BMKG mencatat ada potensi gempa susulan lebih kuat setelah gempa 6,2 SR di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari.

Menurut data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BNPB kurang lebih 15.000 orang terpaksa mengungsi.

Sejak Kamis (14/1) hingga Jumat (15/1) pagi telah terjadi 47 kali gempa bumi dan dua di antaranya telah merusak bangunan.

Tim Basarnas masih berupaya mengevakuasi korban gempa magnitudo 6,2 di Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Kontributor foto Antara, Akbar Tado melaporkan bahwa bangunan Kantor Gubernur Sulbar berlantai empat itu nyaris rata dengan tanah.

Warga pesisir pantai Majene memilih mengungsi ke pegunungan, meski BPBD Sulbar melarangnya.

Kemenhub memastikan, aktivitas di bandara di wilayah Majene masih berjalan dengan normal pascagempa magnitudo 6,2 SR.

Menurut BPBD Mamuju korban meninggal dunia 3 orang, luka-luka 24 orang, 2.000 warga mengungsi ke tempat aman dan bangunan banyak rusak.

Data terbaru hingga pukul 14.00 WITa, BPBD Sulbar catat 18 orang meninggal dunia di Mamuju dan sembilan di Majene akibat gempa bumi.

Guncangan gempa dirasakan di Majene dalam skala intensitas IV-V di Majene, III di Palu dan II di Makasar.

Untuk sementara saat ini, gempa yang terjadi pada pagi dini hari tadi statusnya sebagai gempa utama (mainshocks).

Tak hanya menara navigasi, Kantor AirNav Indonesia Unit Mamuju juga mengalami kerusakan.

Akibat guncangan gempa ini, banyak warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.