BMKG mencatat hingga pukul 06.59 WIB telah terjadi 74 aktivitas gempa susulan di Laut Maluku Utara (Malut) setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1.
Kesultanan Ternate merupakan salah satu kerajaan Islam tertua dalam sejarah Maluku Utara bersama Tidore, Jailolo, dan Bacan. Belum lama ini, Maluku Utara diguncang gempa bumi magnitudo 7.
Usai gempa magnitudo 7 dan BMKG menyampaikan status peringatan dini tsunami berakhir, BPBD Ternate menyatakan warga Ternate sudah kembali ke rumah masing
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan gempa magnitudo 7,1 yang diperbarui menjadi 7,0, Minggu (7/7/2018) adalah jenis gempa bumi dangkal.
Penyebab gempa yang terjadi di kawasan Ternate, Maluku Utara pada Minggu (7/7/2019) pukul 22.08 WIB adalah deformasi kerak bumi pada lempeng laut Maluku.
Berdasarkan hasil monitoring perubahan muka air pada 6 stasiun, selama kurang lebih 2 jam, tidak menunjukkan anomali, maka peringatan dini potensi tsunami diakhiri.