Indeks Biologi

Crispr, Saat Gen Makhluk Hidup Bisa Diedit Seperti di Komputer
Teknologi
Rabu, 25 Juli 2018

Crispr, Saat Gen Makhluk Hidup Bisa Diedit Seperti di Komputer

“Selama kode genetik untuk sifat tertentu diketahui, ilmuwan dapat menggunakan Crispr untuk memasukkan, mengedit, atau menghapus gen di hampir semua genome makhluk hidup”
Mengenal Sayur-mayur di Zaman Hindia Belanda
Sosial budaya
Kamis, 1 Mar 2018

Mengenal Sayur-mayur di Zaman Hindia Belanda

Tahun 1931, di Buitenzorg (Bogor) terbit buku berjudul Indische Groenten karya J. J. Ochse yang membahas 765 jenis sayuran.
Mencairnya Es Ungkap Awal Kehidupan di Bumi
Humaniora
Minggu, 1 Okt 2017

Mencairnya Es Ungkap Awal Kehidupan di Bumi

Para ilmuwan Jepang menemukan fragmen grafit yang digadang-gadang berusia 3,9 miliar tahun. Sementara tim peneliti Inggris menemukan fosil sisa bakteri berusia antara 3,77 hingga 4,28 miliar tahun.
Larva Galleria alias Ngengat, Sang Pengurai Plastik  
Teknologi
Kamis, 13 Juli 2017

Larva Galleria alias Ngengat, Sang Pengurai Plastik  

Larva Galleria mellonella dapat mengurangi polusi plastik, lebih efektif dibanding bakteri dan ulat epung.
Kembalinya Mesenterium, Organ Tubuh Temuan Leonardo da Vinci
Kesehatan
Jumat, 6 Jan 2017

Kembalinya Mesenterium, Organ Tubuh Temuan Leonardo da Vinci

Selama berabad-abad, organ tubuh yang digambarkan oleh Leonardo da Vinci diabaikan. Inilah mesenterium, organ penting di dalam sistem pencernaan Anda.  
Bayi dengan Tiga Orangtua
Kesehatan
Minggu, 4 Des 2016

Bayi dengan Tiga Orangtua

Ada anak kandung, ada anak tiri, ada anak angkat, dan ada pula anak hasil sumbangan donor sperma, ovum atau bayi titip rahim. Berbeda-beda, tapi semuanya punya dua orangtua biologis. Kalau anak yang orangtua kandungnya tiga?
Hadiah Nobel untuk Peneliti Kanibalisme Sel
Kesehatan
Minggu, 9 Okt 2016

Hadiah Nobel untuk Peneliti Kanibalisme Sel

Ternyata sel harus memakan dirinya, tepatnya menguraikan dan mendaur diri, untuk bisa membarukan komponen sel dan melawan efek buruk penuaan. Proses ini disebut autofagi. Karena penelitian tentang topik ini, Yoshinori Ohsumi mendapat Hadiah Nobel bidang kedokteran.