tirto.id - Imane Khelif menjadi bahan perbincangan usai aksinya di cabang olahraga (cabor) tinju Olimpiade 2024. Petinju dari Aljazair itu mengatasi lawannya, Angela Carini (Italia), hanya dalam waktu 46 detik.
Imane Khelif dan Angela Carini bertanding di cabor tinju putri kelas welter pada Kamis, 1 Agustus 2024. Tak butuh waktu lama bagi Imane Khelif untuk menang. Kurang dari satu menit, Angela Carini, lawannya, undur diri.
Angela Carini mengundurkan diri tak lama usai Imane Khelif sempat melayangkan pukulannya ke muka petinju Italia itu. Pukulan pertama Khelif mampu membuat tali yang mengikat pelindung kepala Carini lepas.
Berikutnya, pukulan kedua Khelif menghantam dagu Carini, sehingga membuat Carini berdarah hingga mengenai celananya. Carini sempat menangis, lantas memilih tak melanjutkan pertandingan.
Mundurnya salah satu pihak dalam pertarungan cabor tinju Olimpiade dianggap sebagai momen langka. Menyusul undur diri Carini, Imane Khelif akhirnya dinyatakan sebagai pemenang laga tersebut.
Profil Imane Khelif Petinju yang Viral Kalahkan Lawan 46 Detik
Kemenangan Imane Khelif dalam 46 detik di cabor tinju Olimpiade 2024 mengangkat namanya ke permukaan. Khelif merupakan seorang atlet tinju asal Aljazair yang lahir pada 2 Mei 1999 silam.
Usia Khelif tahun ini baru menginjak 25 tahun. Dilansir dari laman Olympics.com, Khelif mulai berminat terjun ke tinju setelah menyaksikan laga dari cabor tersebut di Olimpiade 2016 Rio, Brazil.
Sejak saat itu, Khelif tekun berlatih di sasana tinju. Khelif harus menempuh perjalanan 10 kilometer dengan bus dari desanya ke tempat latihan. Meski demikian, ia tetap melakoni perjalanan ke sasana tinju tersebut.
Laman Olympics.com menyebut bahwa Imane Khelif sampai harus menjual besi tua untuk didaur ulang guna membayar ongkos perjalanan dengan bus. Di sisi lain, ibu khelif menjual couscous, makanan tradisional di wilayah Aljazair dan sekitarnya.
Bakat Imane Khelif lantas dilirik Aljazair. Khelif lantas mewakili negaranya itu di Olimpiade Tokyo 2020. Ini menjadi debut Imane Khelif sebagai petinju wanita di ajang multievents tersebut.
Di Olimpiade 2020, Imane Khelif mencapai perempat final di nomor lightweight (60kg). Ia terhenti di babak tersebut setelah kalah dari sang juara bertahan, Kellie Harrington (Irlandia), via skor 0-5.
Imane Khelif lantas menjadi petinju wanita Aljazair pertama yang memenangi medali di Kejuara Dunia 2022. Dia meraih perak di final setelah kalah angka dari Amy Broadhurst, petinju wanita asal Irlandia.
Untuk level kontinental, Imane Khelif berhasil mengamankan medali emas di Kejuaraan Afrika 2022. Khelif mengalahkan Aratwa Kasemang (Botswana) di final kelas welter ringan (63kg).
Tahun ini, Imane Khelif kembali lolos ke ajang Olimpiade. Ia meraih tiket ke Paris setelah mengalahkan Alcinda Panguana (Mozambik) di Kualifikasi Olimpiade 2024 zona Afrika.
Sebelumnya, Imane Khelif sempat didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Wanita 2023 karena gagal dalam tes kelayakan gender. Isu ini kembali mencuat saat Khelif mengalahkan Angela Carini di Olimpiade 2024.
Kendati begitu, laman Diario AS menyebut bahwa Imane Khelif bukanlah atlet transgender. "Ia terlahir sebagai perempuan tetapi memiliki kelainan perkembangan seks (DSD) yang mungkin memberinya kromosom XY dan kadar testosteron yang mirip dengan atlet pria," tulis Diario AS.
Komite Penyelenggara Olimpiade (IOC) juga telah mengonfirmasi bahwa kelayakan Imane Khelif bukanlah "masalah transgender". Usai menang atas Angela Carini, Imane Khelif diprediksi akan tetap melanjutkan kiprahnya di Olimpiade 2024 Paris cabor tinju wanita.
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fitra Firdaus
