tirto.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar (Duber) Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan. Namun, Prabowo belum berbicara soal rencana kunjungan balasan ke AS.
“Secara spesifik belum. Nanti pembicaraan terkait dengan itu juga, masih bicara hal yang global,” kata Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).
Prabowo termasuk salah satu dari jenderal yang dicekal masuk Amerika. Dalam artikel Tirto “Jenderal-Jenderal Indonesia yang Dicekal Amerika” Prabowo tercatat pernah ditolak AS pada 2000. Saat itu, Prabowo akan menghadiri wisuda anaknya di Boston.
Alasan penolakan AS karena Prabowo diduga tersangkut kerusuhan Mei 1998. Saat itu, Prabowo menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis (Kostrad) dan dituding melakukan pembiaran atau terlibat dalam kerusuhan 1998.
Dahnil menerangkan, dubes AS datang menemui Prabowo dalam kapasitas dia sebagai Menteri Pertahanan RI. Kunjungan tersebut merupakan perkenalan antara dubes dengan pejabat baru.
Prabowo dan Dubes AS dalam pertemuan itu, kata Dahnil, membahas isu-isu global, salah satunya soal isu pertahanan global dan regional.
“Jadi, seperti apa kondisi pertahanan keamanan global dan regional dan banyak diskusi terkait dengan itu,” kata Dahnil.
Prabowo pada Selasa kemarin diagendakan bertemu dengan 3 dubes, di antaranya: Dubes Amerika untuk Indonesia, Dubes Arab untuk Indonesia, dan Dubes Malaysia untuk Indonesia.
Selain para dubes, Prabowo juga diagendakan bertemu dengan Wali Nangroe Aceh Darusalam. Rangkaian pertemuan digelar setelah Prabowo ikut rapat terbatas di Istana Negara.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz
