tirto.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mencatat 33 ekor sapi positif terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal itu berdasarkan hasil uji sampel yang dikeluarkan Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Faralinda Sari mengatakan PMK menyebar ke tiga kabupaten yakni Rokan Hulu, Siak dan Indragiri Hilir.
"33 ekor sapi positif PMK itu berasal dari Kabupaten Inderagiri Hilir 11 ekor, 17 ekor dari Kabupaten Siak dan lima ekor berasal dari Kabupaten Rokan Hulu," kata Faralinda dikutip dari Antara, Senin (6/6/2022).
Faralinda menjelaskan kasus PMK pertama kali ditemukan di Rokan Hulu dengan lima ekor sapi positif terjangkit penyakit tersebut. Berikutnya puluhan ekor sapi di Siak dan Inderagiri Hilir (Inhil) juga terkonfirmasi positif PMK.
"Sampel sapi yang ada di Inhil dan Siak yang sebelumnya dicurigai PMK, ternyata hasilnya benar, sapi di dua kabupaten ini juga positif PMK," kata dia.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau mengirim tim ke tiga kabupaten tersebut guna mengobati sapi yang terjangkit PMK. Petugas memberikan terapi, vitamin, dan antibiotik.
"Gejalanya adalah demam, terdapat luka di bagian pada bagian mulut dalam dan kaki serta produksi air liur yang berlebihan," kata Faralinda.
Pemprov Riau melarang pengiriman sapi dari Rokan Hulu, Siak dan Indragiri Hilir ke daerah lain. Faralinda mengatakan hal itu guna mencegah penyebaran PMK.
Editor: Gilang Ramadhan
