tirto.id - Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan bahwa pemerintah masih membahas rekonfigurasi rantai pasokan penyalur B20.
Ia menyampaikan, ada beberapa perubahan dalam rencana penyusutan jumlah Terminal BBM (TBBM) pemasok FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang jadi bahan baku B20.
Hingga saat ini, ada 86 titik TBBM yang menyalurkan pasok bahan bakar B20. Dari jumlah tersebut, sebagiannya akan dihilangkan dan dikonsentrasikan di beberapa titik.
"Barusan diobrolkan itu Pertamina (usul disusutkan) jadi 30-an TBBM. Untuk efektifitas. Tapi diusulkannya nanti Senin depan," kata Rida saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (9/11/2018).
Hingga saat ini, kata Rida, direktoratnya masih mengkaji beberapa lokasi TBBM yang sebelumnya mengalami kendala penyaluran pasokan.
Nantinya, pertimbangan untuk mengkonsentrasikan TBBM penerima pasokan FAME juga akan didasarkan pada volume pemakaian B20 di wilayah tersebut.
"Pak Menko (Perekonomian) minta ada hasil Kamis (pekan depan) ini terhadap jumlah masing-masing titiknya di berapa termasuk jumlah volumenya berapa," tutur Rida.
Rekonfigurasi TBBM yang semula direncanakan mulai tanggal 1 Desember 2018 di sejumlah daerah di Indonesia itu juga diperkirakan bakal ditinjau ulang. "(Kemungkinan) untuk diterapkan di 2019," kata Rida.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto
