tirto.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi dengan tenang terkait serangan drone ke Istana Kremlin pada Rabu, 3 Mei 2023 lalu. Sebelumnya, Ukraina diduga sebagai pihak bertanggung jawab terhadap serangan pesawat tak berawak yang jatuh di atas Kremlin itu.
Seperti diberitakan TASS (Russian News Agency) pada Kamis, 4 Mei 2023, juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengungkapkan sikap Putin tampak tenang dalam menghadapi serangan drone yang diarahkan ke istananya.
Menurut Peskov: "Anda tahu bahwa presiden selalu tenang, jelas dalam penilaian dan memberikan perintah dalam situasi yang sulit dan ekstrem. Jadi, tidak ada hal baru yang terjadi dalam hal ini."
Dmitry Peskov juga menambahkan, Rusia sedang mempertimbangkan segala pilihan untuk merespons serangan drone tersebut. Salah satunya dengan melakukan aksi balasan.
"Tentu saja, saya tidak bisa memberikan keterangan secara rinci di sini. Bagaimana pun, masalahnya mungkin hanya tentang langkah-langkah tepat yang memenuhi sesuai kepentingan negara kami," tegas Peskov.
Istana Kremlin di Moskow, Rusia, mendapatkan serangan drone pada Rabu, 3 Mei 2023 lalu. Ukraina dituding sebagai pihak yang melakukan serangan dengan menggunakan 2 pesawat tak berawak itu.
Kedua drone tersebut berhasil di tembak jatuh oleh militer Rusia. Serangan ini lantas dianggap sebagai aksi terorisme yang sudah direncanakan dengan target Vladimir Putin.
Di lain sisi, Ukraina menolak keras terhadap tudingan Rusia. Penasihat kepresidenan, Mykhailo Podolyak mengatakan negaranya tidak mungkin menargetkan Kremlin selama perang dengan Rusia.
Seperti disampaikan Podolyak via AP News, ia mengungkapkan:"Kami tidak menyerang Kremlin karena hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Dan ini sangat tidak menguntungkan dari sudut pandang mempersiapkan langkah-langkah ofensif kami."
Mykhailo Podolyak kemudian menjelaskan: "Dan yang paling penting, ini akan memungkinkan Rusia untuk membenarkan serangan besar-besaran ke kota-kota Ukraina, pada penduduk sipil, fasilitas infrastruktur. Mengapa kita membutuhkan ini?"
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-436
Menurut laporan Al-Jazeera, Rusia melepaskan sekitar 24 kali serangan pesawat tak berawak ke Ukraina pada hari Kamis, 4 Mei 2023. Serangan ini menghajar Kyiv dan sebuah kampus di kota Odesa.
Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv menyatakan serangan itu merupakan yang paling intens selama awal tahun 2023.
Sirine serangan udara lantas berbunyi di Kyiv, setelah terjadi sejumlah tembakan dan ledakan yang berasal dari drone tersebut.
Satu buah drone lantas berhasil dijatuhkan dan kondisi ibu kota Ukraina saat ini dalam situasi siaga penuh akibat serangan pesawat tak berawak tersebut.
"Selama peringatan udara terakhir, sebuah pesawat tak berawak terlihat di atas Kyiv. Objek tersebut ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara," papar Popko.
Dalam keterangan lain, Angkatan Udara Ukraina juga dilaporkan menembak jatuh pesawat tak berawak milik mereka sendiri di atas kota Kyiv pada Kamis (4/5) malam hari, hingga terdengar bunyi ledakan selama 15-20 menit.
Drone berjenis UAV Bayraktar TB2 itu disebutkan sempat kehilangan kendali sekitar pukul 20.00 waktu setempat setelah terbang di atas wilayah Kyiv.
Mengutip BBC, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak sempat mengira drone itu adalah milik musuh. Akan tetapi, militer Ukraina kemudian mengakui bahwa ini adalah miliknya dan memutuskan menembak jatuh demi menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Sangat disayangkan, tetapi ini adalah teknologi, dan kasus-kasus seperti ini bisa saja terjadi. Ini kemungkinan akibat masalah teknis, penyebabnya sedang kami dicari," bunyi pernyataan militer Ukraina.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto
