tirto.id - Rekrutan terbaru Persija di bursa transfer jelang Liga 1 2019, Bruno Matos terkejut dengan atmosfer di klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Salah satu unsur yang mendapat sorotan besar dari Bruno adalah suporter fanatik Persija, The Jakmania.
Usai mengikuti sesi latihan perdananya dengan skuat Persija, Bruno mengaku terkejut dengan kemeriahan Jakmania. Ia tak menyangka bahwa untuk menonton latihan saja, para suporter bisa menunjukkan atusiasme luar biasa besar.
"Sekali lagi seperti yang sudah saya bilang diawal, saya ingin bermain bagus untuk seluruh elemen Persija, terutama Jakmania yang luar biasa bahkan lebih fanatik dibandingkan suporter yang klub saya bela sebelumnya," kata Bruno seperti diwartakan antara, Kamis (10/1/2019).
Bruno yang telah diresmikan jadi pemain Persija pada Sabtu (5/1/2019) lalu itu telah beberapa kali mengikuti latihan dengan para pemain Persija lain di Lapangan Aldiron. Sejauh ini, ia tak merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan cara bermain klub barunya.
"Tidak ada masalah soal adaptasi. Rekan-rekan pemain maupun pelatih sangat membantu. Mungkin hanya sedikit kelelahan karena kemarin melakukan perjalanan panjang. Untuk yang lain semua berjalan baik," sambungnya.
Pemain berusia 28 tahun itu rencananya bakal memakai kostum bernomor punggung 10 yang musim lalu jadi milik Rudi Widodo. Rudi sendiri tak melanjutkan karier di Persija karena kontraknya sudah habis.
Sebelum berlabuh ke Persija, Bruno bermain untuk klub asal Liga Super Malaysia, PKNS. Ia mampu menorehkan delapan gol dalam delapan pertandingan.
"Sejak tahun lalu di Malaysia sudah dilihat. Dia playmaker, bagus saat menguasai bola dan mengatur lapangan tengah. Bruno Matos ini termasuk tipe free role, mampu bertahan dengan baik. Sama halnya ketika menyerang," kata Direktur Umum Persija, Gede Widiade.
Bruno diharapkan mampu menularkan pengalaman yang ia miliki kepada para pemain lain. Pasalnya, ia juga tercatat pernah memperkuat sejumlah klub bergengsi, mulai dari Palmeiras, Novi Pazar, sampai Red Star Belgrade.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
