tirto.id - Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menegaskan bahwa partainya siap menjadi oposisi bagi pemerintahan di kabinet mendatang. Dia menjamin bahwa PDIP siap mengambil jarak. Dalam jejak rekam, PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
“Kita pernah di jalan kolonialisme dulu ketika Bung Karno mendirikan PNI 4 Juli 1927, di dalam masa hegemoni kolonialisme itu, kita kemudian mampu survive dan mengantarkan Indonesia merdeka bersama parpol-parpol lain,” kata Basarah dalam keterangan pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Basarah mengingatkan, PDIP sempat menjadi oposisi dalam beberapa pemerintahan baik di era Orde Baru hingga pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dirinya mengklaim, selama menjadi oposisi, PDIP mampu bertahan dan menjadi pemenang Pemilu.
“Kemudian kita pernah berada di pemerintahan lalu keluar lagi di pemerintahan, berada di luar pemerintahan maksud saya, dan masuk lagi di dalam pemerintahan selama 10 tahun,” kata Basarah.
Penegasan mengenai sikap PDIP, apakah akan berada di dalam maupun luar pemerintahan akan ditentukan dalam Rapat Kerja Nasional yang akan digelar pada Mei mendatang. Nantinya, Rakernas tersebut akan menjadi wadah bagi seluruh struktur partai bakal memberikan masukan kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang posisi politik partai menjadi bagian pemerintah atau oposan.
“Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,” kata Basarah.
Dirinya menambahkan bahwa PDIP melalui struktur partainya diberikan hak untuk memberi masukan ke Megawati soal posisi berkoalisi atau menjadi oposisi. Meski demikian, Basarah menegaskan keputusan prerogatif tetap berada di tangan Megawati, untuk menentukan arah politik PDIP.
“Jadi apa pun keputusan Ibu Mega kelak, maka seluruh kader PDIP akan siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Karena kita dilatih, kita dididik sebagai seorang kader yang harus mampu hidup dalam segala cuaca dan dinamika politik nasional," kata Basarah.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang
