tirto.id - Menu buka puasa enak salah satunya adalah takjil manis nagasari, salah satu kue khas Indonesia yang terbuat dari bahan utama tepung beras.
Nagasari adalah salah satu kue tradisional yang memiliki tekstur lembut nan manis. Bila disajikan sebagai menu takjil atau hidangan buka puasa, kue ini tidak langsung mengenyangkan. Dengan demikian, nagasari cocok menjadi kudapan pengganjal perut sebelum makan utama.
Nagasari merupakan kue basah yang diyakini berasal dari Jawa Barat, tepatnya Indramayu. Namun, ada pula yang mengatakan asalnya dari Rembang, Jawa Tengah. Entah dari mana pun asalnya, pastinya nagasari populer sebagai kudapan dari Tanah Jawa.
Dalam buku Makanan Tradisional: Nagasari, Ensiklopedia Makanan Khas Jawa Barat (2012) yang diterbitkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, seperti dikutip Himitepa IPB, nagasari dibuat dari bahan utama tepung beras. Tepung ini turut menjadi penentu teksturnya yang agak liat. Namun, tepung beras ini sering dipadukan dengan tepung lainnya seperti tapioka, maizena, sagu, hingga hunkwe.
Penambahan tepung selain tepung beras akan berefek pada tekstur akhir dari nagasari. Sebagai pembentuk cita rasa serta aromanya ditambahkan santan, gula, daun pandan, dan garam. Umumnya kue nagasari ditambahkan isian berupa pisang kepok atau raja yang diletakkan di permukaan atas, bagian tengah kue.
Pembungkusnya dipakai daun pisang yang turut menimbulkan aroma khas pada kue. Adonan yang sudah dibungkus daun lantas dikukus. Setelah matang, kue didinginkan pada suhu ruang dan akan mulai mengenyal setelah panasnya hilang.
Sebungkus kue nagasari dengan berat sekira 50 gram, ditemukan kandungan energi 216.5 kkal, protein 2,8 gram, lemak 5,1 gram, karbohidrat 40,5 gram, kalsium 14,7 mg, fosfor 50,3 mg, dan zat besi 0.3 mg. Oleh sebab itu, nagasari dapat dijadikan alternatif cemilan yang bergizi.
Resep dan cara membuat nagasari
Resep nagasari memiliki banyak variasi sesuai keinginan pembuatnya. Berikut ini resep dan cara membuat kue nagasari yang secara umum dibuat:
Resep Nagasari
Bahan I:
- 150 gram tepung beras
- 500 ml santan kental
- 1/2 sdt garam
- 2 lembar darun pandan, buat simpul
- 1 sdt vanili bubuk
- 200 gram gula pasir
- 100 gram tepung tapioka
- 200 ml santan encer
- Pisang raja/pisang kepok, dikukus lalu potong melebar
- Daun pisang secukupnya untuk membungkus
1. Bahan I: Campur tepung beras, santan, garam, daun pandan, dan vanili ke panci. Masak memakai api kecil sembari diaduk sampai mengental dan matang. Angkat dan sisihkan.
2. bahan II: Campur gula pasir, tepung tapioka, dan santan encer ke sebuah wadah, lalu saring.
3. Campur adonan I dan II, aduk rata sampai kalis dan kental
4. Ambil satu lembar daun pisang secukupnya. Taruh 2 sendok makan adonan pada daun dan tambahkan sepotong pisang, lalu bungkus dengan melipat sisi kanan-kirinya. Ulangi sampai adonan habis.
5. Kukus semua bungkus adonan selama 20 menit dan matang. Angkat nagasari dan siap disajikan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani
