tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali memastikan bahwa stadion yang digunakan untuk FIFA U-20 bisa digunakan. Hal itu dipastikan setelah insiden Kanjuruhan di masa lalu.
"Enam stadion yang sudah diputuskan FIFA untuk pertandingan dan empat stadion untuk latihan itu tidak masalah dan standar FIFA," kata Amali usai rapat dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Amali menegaskan, permasalahan keselamatan stadion yang disampaikan Jokowi usai insiden Kanjuruhan adalah untuk kompetisi. Khusus World Cup, pemerintah menggunakan standar FIFA dan sudah menjalankan sesuai arahan FIFA. Ia pun memastikan bahwa Kementerian PUPR memperbaiki stadion sesuai standar FIFA.
"World cup standarnya FIFA, Jadi kementerian PUPR yang mengerjakan itu. Smeua sudah under control. Enam stadiion, GBK Jakarta, Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), GBT (Surabaya), Jakabaring (Palembang), dan Kapten I Wayan Dipta (Bali) itu sudah tidak masalah," kata Amali.
Amali memastikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan sejak 2021 lalu. Akan tetapi FIFA meminta agar pelaksanaan mundur.
Di saat yang sama, Amali melaporkan persiapan FIFA U20 World Cup. Ia mengaku semua sudah siap, tetapi pemerintah perlu melakukan komunikasi tambahan. Sebagai contoh, FIFA membolehkan ada selebrasi dalam acara FIFA U20.
"Secara keseluruhan ini sudah dalam kondisi siap, tinggal ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian kita. Misal untuk FIFA U20 World Cup yang tadinya tidak ada acara opening dan closing, FIFA sudah setuju dan perlu mendapatkan persetujuan oleh Bapak Presiden," tutur Amali.
"Selanjutnya tidak ada masalah lagi karena sudah jalan. Kementerian PU sudah menjalankan apa yang menjadi tugasnya untuk merenovasi semua stadion dan tempat-tempat itu ada di GBK (Jakarta), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), GBT (Surabaya), Jakabaring (Palembang), kemudian Kapten I Wayan Dipta (Bali). Semua tidak ada masalah," kata Amali.
"Untuk FIFA juga tidak ada masalah karena kita sudah punya tempat yang multi function yang digunakan oleh FIFA. Kita jadi tuan rumah, tidak lolos jadi peserta," tutur Amali.
Editor: Restu Diantina Putri
