Menuju konten utama

Melawan Reklamasi Teluk Jakarta

Reklamasi Teluk Jakarta bagi nelayan kelak hanya akan menguntungkan para penguasa.

Melawan Reklamasi Teluk Jakarta
Rois (21), nelayan Muara Angke, sedang mengantar tamu yang menyewa perahunya. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/11/15/penolak-reklamasi-teluk-jakarta-2--tirto.id-Mac.JPG
Nelayan Muara Angke tangkapan ikanya menurun sejak pembangunan Reklamasi. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/11/15/penolak-reklamasi-teluk-jakarta-3--tirto.id-Mac.JPG
Proses reklamasi Teluk Jakarta di daratan Pulau D saat membuang air melalui selang-selang berwarna hijau yang dialirkan ke laut. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/11/15/penolak-reklamasi-teluk-jakarta-4--tirto.id-Mac.JPG
Kalil BT Charlim (49), nelayan Muara Angke, yang menolak Reklamasi. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/11/15/penolak-reklamasi-teluk-jakarta-5--tirto.id-Mac.JPG
Burung Bangau Putih Muara Angke jumlahnya semakin sedikit.
2017/11/15/penolak-reklamasi-teluk-jakarta-6--tirto.id-Mac.JPG
Nelayan Muara Angke membawa hasil tangkapan kerang hijau saat hasil tangkapan ikan menurun. tirto.id/Arimacs Wilander
2017/11/15/penolak-reklamasi-teluk-jakarta-7--tirto.id-Mac.JPG
Warga Muara Angke memberikan ASI anaknya disela-sela menjadi buruh kupas Kerang Hijau. tirto.id/Arimacs Wilander
Gedung-gedung sudah memagari kampung mereka jauh sebelum ide reklamasi Teluk Jakarta muncul. Kompleks gedung itu dekat dan rapat seolah sedang mengepung dan mengamati kemiskinan di bawahnya. Reklamasi bagi kampung itu cuma akan memperlebar kemiskinan: pengurukan laut berpotensi merampas ruang hidup dan pekerjaan mereka.

Mereka adalah nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. Ketika ide reklamasi bergulir dan dijalankan ruang jelajah mereka menjauh. Tak ada ikan di dekat bibir pantai. Ongkos melaut membesar, kemungkinan mendapat ikan mengecil.

Selain berdampak pada nelayan, limbah hasil reklamasi juga mengacaukan ekosistem satwa Muara Angke.

Nelayan melawan dengan ngotot, sekaligus mencari jalan lain. Bukankah selalu ada jalan lain? Kemudian mereka mencoba menyisir kerang hijau yang masih tersisa atau membuka jasa sewa perahu. Tetapi jalan lain itu bukan kerja nelayan. Ikan, selain untuk memperpanjang harapan, juga soal mengasah keberanian: sesuatu yang secara alamiah ada di dalam diri tiap nelayan sebagai hadiah dari seleksi alam sepanjang sejarah mereka.


Foto & Text : Arimacs Wilander
Baca juga artikel terkait REKLAMASI TELUK JAKARTA atau tulisan lainnya

Editor: Dadan Gustian