tirto.id - Tilapia atau ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Ikan air tawar ini sangat ideal untuk dibudidayakan dan mengandung banyak manfaat bagi kesehatan manusia.
Banyak orang Amerika tidak makan ikan dalam jumlah yang memadai. Namun, Food and Drug Administration merekomendasikan untuk mengonsumsi 8 hingga 12 ons ikan rendah merkuri per minggu.
Itu berjumlah sekitar 2 hingga 3 porsi ikan per minggu, yang dapat dimakan sebagai pengganti jenis protein lain. Pastikan untuk memilih berbagai ikan dengan kadar merkuri yang lebih rendah salah satunya adalah Tilapia atau ikan nila, dilansir dari laman Americanpregnancy.org
Dilansir dari laman Medicalnewstoday.com nila merupakan sumber protein dan relatif rendah lemak. Nila juga lebih rendah sodium, kalori daripada daging olahan lainnya. Nila tidak mengandung nitrat yang berpotensi menyebabkan kanker. Orang bisa makan ikan tanpa lemak setidaknya dua kali seminggu sebagai bagian dari diet sehat.
Nila mengandung asam lemak esensial omega-3 dan omega-6. Asam lemak omega-3 berkontribusi pada kesehatan jantung, penglihatan, dan kekuatan sendi. Asam lemak omega-6 dapat kurang bermanfaat bagi kesehatan jika orang mengkonsumsinya secara berlebihan, karena dapat menyebabkan atau memperburuk peradangan.
Ada lebih banyak asam lemak omega-6 yang terdapat pada ikan nila daripada asam lemak omega-3. Namun, kadar lemak total dalam fillet nila rendah, sehingga seseorang hanya akan mengkonsumsi omega-6 dalam jumlah kecil ketika memakan ikan.
Dilansir dari laman Healthline.com, ikan nila menjadi sumber protein yang cukup potensial. Dalam 3,5 ons (100 gram) ikan nila, terkandung 26 gram protein dan hanya 128 kalori. Selain itu nila kaya akan niasin, vitamin B12, fosfor, selenium, dan kalium. Nila juga merupakan sumber protein tanpa lemak, dengan hanya 3 gram lemak per sajian.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Iswara N Raditya
