Kenapa Veronica Tan Dipanggil Prabowo & Benarkah Gabung Kabinet?

tirto.id - Veronica Tan, mantan istri politisi PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dipanggil Prabowo Subianto ke kediamannya, pada Senin (14/10/2024). Kedatangan Veronica Tan berlangsung bersamaan dengan pemanggilan sejumlah tokoh yang diduga akan bergabung dengan kabinet Prabowo di periode mendatang.

Lantas, kenapa Veronica Tan dipanggil Prabowo dan benarkah mantan istri Ahok itu akan gabung kabinet?

Melansir dari Antara, pemanggilan Veronica Tan di Kertanegara dibarengi dengan 48 tokoh lainnya. Tokoh-tokoh yang dipanggil ada Fadli Zon, Raja Juli Antoni, Meutya Hafid, Sri Mulyani, dan juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin.

Sultan mengatakan bahwa kedatangannya ke kediaman Prabowo dalam rangka membahas hal-hal terbaik untuk negara.

“Bahas hal-hal baik untuk negara,” jelasnya, seperti dilansir dari Antara, Senin malam.

Sebelum menghadiri pertemuan dengan sejumlah tokoh lainnya, Sultan menyebutkan bahwa ia sudah bertemu dengan Prabowo. Melalui pertemuan tersebut, Sultan memandang Prabowo bercita-cita besar untuk menyatukan berbagai elemen bangsa guna mewujudkan program-program pemerintahannya.

“Saya baru beberapa menit yang lalu kebetulan diskusi sama beliau, Pak Prabowo. Beliau punya ambisi, target, mimpi yang besar untuk negara ini. Beliau sampaikan, ‘Ayo kita bergabung, ayo kita solid, ayo kita kompak agar ke depan semua program-program yang baik ini bisa terwujud dengan baik’,” ucap Sultan lebih lanjut.

Kenapa Veronica Tan Dipanggil Prabowo?

Masih mengutip Antara, Veronica mengatakan dirinya dipanggil Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari yang sama terjadinya pertemuan, yakni Senin (14/10/2024).

Veronica menerangkan dalam pertemuan tersebut, ia dengan Prabowo membahas tentang bantuan bagi masyarakat, khususnya ibu dan anak.

“Bersama-sama kita membantu untuk masyarakat, ibu-ibu, anak-anak. Jadi saya bilang, ‘iya siap Pak’,” terang Veronica.

Veronica Tan menjelaskan bahwa pengumuman lebih lanjut perlu menunggu dari Prabowo usai dilantik menjadi Presiden RI. Namun, ia berharap dapat berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat di mana pun ia ditempatkan.

Prabowo sendiri sudah mengonfirmasi bahwa pemanggilan sejumlah tokoh ke rumahnya untuk membahas penugasan di kabinet pemerintahan mendatang. Prabowo memastikan bahwa calon menteri, calon wakil menteri, dan calon kepala badang yang ia panggil di kediamannya sanggup menjalankan tugasnya di kabinet pemerintahannya.

Hal inilah yang memperkuat dugaan bahwa Veronica Tan kemungkinan akan bergabung dalam kabinet Prabowo sebagai calon menteri. Prabowo menjelaskan bahwa ia sudah cukup lama mengamati para calon menteri, berdiskusi, serta menyampaikan keinginannya kepada pihak terkait untuk mengisi posisi menteri, wakil menteri, dan kepala badan di kabinetnya.

“Sebelum saya undang ke sini sebenarnya mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya. Sebetulnya, hari ini hanya mengkonfirmasi. Saya konfirmasi, saya yakinkan mereka bersedia atau tidak bantu saya di bidang yang saya tawarkan kepada mereka. Alhamdulillah, semuanya menyatakan sanggup,” jelas Prabowo, dalam konferensi pers di depan kediamannya, Senin (14/10/2024).

Daftar Tokoh yang Diundang Prabowo ke Rumahnya

Selain Veronica Tan, terdapat sejumlah tokoh lainnya yang dipanggil di kediaman Prabowo untuk menempati posisi yang telah dipersiapkan presiden terpilih. Dilansir dari Antaranews, para tokoh ini mencakup dari kalangan politisi, akademisi, hingga menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berikut ini daftar tokoh yang diundang ke rumah Prabowo:

1. Prasetio Hadi (Ketua DPP Partai Gerindra)
2. Sugiono (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra)
3. Widiyanti Putri Wardhana (Pengusaha)
4. Natalius Pigai (Pegiat HAM)
5. Yandri Susanto (Wakil Ketua Umum PAN)
6. Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra)
7. Nusron Wahid (Politikus Golkar)
8. Saifullah Yusuf (Sekjen PBNU/Menteri Sosial)
9. Maruarar Sirait (Politikus Partai Gerindra)
10. Abdul Kadir Karding (Politikus PKB)
11. Wihaji (Wakil Ketua Umum Golkar)
12. Teuku Riefky Harsya (Sekjen Partai Demokrat)
13. Agus Harimurti Yudhoyono (Ketua Umum Partai Demokrat/Menteri ATR BPN)
14. Arifatul Choiri Fauzi (Muslimat NU)
15. Tito Karnavian (Mantan Kapolri/Menteri Dalam Negeri)
16. Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN/Menteri Perdagangan)
17. Satryo Soemantri Brodjonegoro (Akademisi)
18. Yassierli (Akademisi)
19. Yusril Ihza Mahendra (Pakar Hukum Tata Negara/Politikus PBB)
20. Bahlil Lahadalia (Ketua Umum Partai Golkar/Menteri ESDM)
21. Abdul Mu'ti (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah)
22. Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB)
23. Raja Juli Antoni (Sekjen PSI/Wamen ATR)
24. Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian)
25. Pratikno (Menteri Sekretaris Negara)
26. Iftitah Sulaiman (Orang Kepercayaan SBY)
27. Komjen Pol. Agus Andrianto (Wakapolri)
28. Ribka Haluk (Pj Gubernur Papua Tengah)
29. Maman Abdurahman (Politikus Partai Golkar)
30. Rachmat Pambudy (Akademisi)
31. Hanif Faisol Nurofiq (Dirjen KLHK)
32. Erick Thohir (Menteri BUMN)
33. Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
34. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal)
35. Dito Ariotedjo (Menpora)
36. Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan)
37. Sultan Bachtiar Najamudin (Ketua DPD RI)
38. Raden Dodi Priyono (Kepala Bagian Administrasi Penganggaran, Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri Sekjen PUPR)
39. Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan)
40. Budi Santoso (Sekjen Kemendag)
41. Dudy Purwagandhi (Dewan Komisaris PLN)
42. Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian)
43. Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
44. Veronica Tan
45. Supratman Andi Agtas (Menkumham/Politikus Gerindra)
46. Donny Ermawan Taufanto (Plt. Sekjen Kemenhan)
47. Rosan Perkasa Roeslani (Menteri Investasi)
48. M. Herindra (Wamenhan)
49. Meutya Hafid (Ketua Komisi I DPR/Politikus Golkar).