tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah menanggarkan Rp2,6 triliun untuk membangun 1,25 juta unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2019.
"Masuk semuanya karena yang rumah formal dan informal ya. Target tahun ini akan dibangun 1.250.000 unit," kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat ditemui wartawan di Gedung Pewayangan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Senin (22/4/2019).
Khalawi juga mengatakan, target pembangunan pada 2018 sebanyak 1 juta rumah. Ditargetkan jumlah rumah terbangun naik pada 2019.
"Naik, naik, dulu kan sejuta ya. Kita coba. Kita ada program baru pembangunan berbasis komunitas kemudian ASN, TNI, dan Polri kemudian kita ada mikro finance dan Tapera. Tapera udah bergulir," kata dia.
Menurut Khalawi target kenaikan pembangunan pada 2019 ini masih realistis.
"Insyaallah tapi namanya target untuk semangatin kita ya. Sampai bulan ini ya 280 ribuan. Rata-rata pengembang masih nunggu harga baru kayaknya," jelas dia.
PUPR memenuhi target 1,25 juta unit rumah pada 2019 dengan sejumlah cara. Di antaranya, promosi yang lebih masif disamping media konvensional juga melalui internet dan media sosial, sehingga masyarakat lebih mudah mencari lokasi rumah subsidi yang diminatinya.
Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 April 2015, capaian Program Satu Juta Rumah terus meningkat yakni tahun 2015 sebanyak 699.770 unit, tahun 2016 sebanyak 805.169 unit dan tahun 2017 sebanyak 904.758 unit.
Tahun 2018, untuk pertama kalinya capaian Program Satu Juta Rumah adalah 1.132.621 unit. Secara keseluruhan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 telah terbangun 3.542.318 unit rumah.
Sementara itu, Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) melalui anggotanya memberikan kontribusi 394.686 unit rumah atau sekitar 40 persen dari program pembangunan sejuta rumah yang menjadi target pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali
