tirto.id - Juru bicara bakal capres Anies Baswedan Surya Tjandra hadir diskusi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dengan tema 'pandangan pasangan capres-cawapres dalam isu lingkungan dan perubahan iklim di Pemilu 2024', Kamis (2/11/2023). Dalam diskusi tersebut, Surya menjamin jika Anies terpilih pemerintah tidak akan asal menggusur orang.
"Pembangunan seperti Waduk Pluit, mulai dari pinggiran kali, pinggiran pemukiman, perlu enggak dilakukan? perlu. Tetapi pendekatannya memang sangat teknis dan sangat infrastructure-minded," kata Surya.
Surya juga berjanji dengan rekam jejak Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta akan mengubah pola pikir aparatur pemerintahan dalam proses pembangunan di masyarakat. Selanjutnya, Surya juga membandingkan pola pikir Anies dan Presiden Joko Widodo terkait pembangunan.
Dia menilai Jokowi memiliki pola pikir mengarah pada pembangunan infrastruktur, sementara Anies lebih fokus pada persoalan lingkungan hidup.
"Kalau Jokowi demanding pada pembangunan infrastruktur, Anies akan demanding pada persoalan lingkungan hidup dan seterusnya," kata dia.
Sementara itu, dia juga menyoroti permasalahan warga eks Kampung Bayam dan Akuarium. Dia mengklaim semenjak Anies Baswedan tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kunci rumah susun untuk warga Kampung Bayam di sekitar Jakarta International Stadium (JIS) tak kunjung diberikan.
"Sayangnya belum sempat dikasih kuncinya sudah demisioner. Jadi gubernurnya ganti dan kuncinya belum dikasih sampai sekarang teman-teman," kata Surya.
Dia menilai proses penggusuran Kampung Bayam yang bersamaan dengan Kampung Akuarium menjadi legacy bagi Anies Baswedan. Tidak hanya itu, dia juga mengklaim Anies melibatkan masyarakat dalam proses relokasi karena kediaman mereka yang berdempetan dengan JIS.
"Kasus seperti Kampung Akuarium lalu Kampung Bayam yang pemukimannya menempel dengan JIS misalnya dilakukan dengan melibatkan mereka dalam proses membangun rusunnya sendiri," ungkap Surya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin
