tirto.id - Capres nomor urut 01 Joko Widodo melakukan kampanye akbar di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Senin (8/4/2019) malam. Lokasi kampanye berada di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya.
Dalam kampanye tersebut, Jokowi meminta kepada masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya Palangka Raya, untuk meluruskan dan menepis segala hoaks yang dituding kepada dirinya dan Maruf Amin selama Pilpres 2019. Salah satunya hoaks soal penghapusan pendidikan agama di Indonesia jika Jokowi-Maruf terpilih.
"Baiklah, yang terakhir saya ingin mengingatkan bahwa tanggal 17 April tinggal sembilan hari. Apa yang ingin saya sampaikan tolong kalau ada isu-isu yang meresahkan fitnah hoaks segera diluruskan. Sanggup? Misalnya nanti kalau Jokowi-Amin menang, pendidikan agama dihapus. Bohong, hati-hati," katanya.
Kasus lain yang diingatkan oleh Jokowi adalah kabar mengenai dilarangnya azan di Indonesia jika Jokowi-Maruf menang. Menurut Jokowi hal tersebut tak masuk akal.
"Kedua kalau Jokowi-Amin menang azan akan dilarang, bohong karena [calon] wapres kita itu Pak Kiai, itu Ketua MUI, logikanya enggak masuk, itu hoaks," katanya.
Pada Pilpres 2019 ini, Jokowi menargetkan suara sebesar 70 persen di wilayah Kalimantan Tengah. Ia membandingkan dengan Pilpres 2014 yang hanya menang sebesar 54 persen.
"Perlu saya sampaikan bahwa tahun 2014 Jokowi-JK di Kalimantan Tengah menang 59 persen, tapi tahun ini Jokowi-Maruf kita berikan target minimal 70 persen, sanggup? Betul? Mau kerja semuanya?" kata Jokowi bertanya kepada seluruh warga.
Ia juga memperingatkan kepada Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Kalimantan Tengah agar bisa memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Hati-hati, nanti tanggal 17 sore saya ke sini, Pak Ketua Kalteng dapat berapa persen, berapa persen? Di atas 70, minimal 70 persen setuju?" katanya.
"Awas, nanti kalau enggak dapat. Awas! Awas! Awas!" katanya sembari tertawa.
"Sekali lagi target kita di Kalteng minimal 70 persen sanggup?" katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto
