Pemandangan kawasan monas yang diselimuti kabut polusi, Jakarta, Selasa (9/7/2019). tirto.id/ANdrey Gromico
Pemandangan kawasan monas yang diselimuti kabut polusi, Jakarta, Selasa (9/7/2019). tirto.id/ANdrey GromicoPemandangan gedung-gedung bertingkat di Jakarta Pusat yang diselimuti kabut polusi, Selasa (9/7/2019). tirto.id/ANdrey GromicoPemandangan gedung-gedung bertingkat di Jakarta Pusat yang diselimuti kabut polusi, Selasa (9/7/2019). tirto.id/ANdrey GromicoPemandangan gedung-gedung bertingkat di Jakarta Pusat yang diselimuti kabut polusi, Selasa (9/7/2019). tirto.id/ANdrey GromicoPemandangan gedung-gedung bertingkat di Jakarta Pusat yang diselimuti kabut polusi, Selasa (9/7/2019). tirto.id/ANdrey GromicoPemandangan kawasan monas yang diselimuti kabut polusi, Jakarta, Selasa (9/7/2019). tirto.id/ANdrey Gromico
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Jakarta Pusat yang diselimuti kabut polusi, Selasa (9/7/2019). Angkat polusi di Jakarta saat ini sekitar 180 mikrogram per meter kubik. Partikel polusi Jakarta enam kali lebih tinggi dibandingkan Singapura dan lima kali lebih parah ketimbang Bangkok, Thailand. Partikel polusi Singapura dan Bangkok hanya sekitar 28 dan 35 mikrogram per meterkubik. Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), udara di Jakarta terdapat sebaran partikel padat dengan ukuran di bawah 2,5 dan 10 mikrometer (PM2.5 & PM10). tirto.id/Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA atau tulisan lainnya
Kami menggunakan cookie untuk mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang interaksi Anda dengan situs web Kami. Kami juga membagikan informasi penggunaan situs Kami oleh Anda dengan mitra iklan dan analitik. Data interaksi tersebut akan Kami gunakan sebagai bahan analisa untuk membuat produk/layanan terbaik sesuai preferensi pengguna.