tirto.id - Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani mengungkap alasan menaikkan gaji PNS 8 persen dan gaji pensiun naik sebesar 12 persen pada 2024. Ia mengakui kenaikan uang pensiunan PNS juga turut menyumbang kenaikan belanja non kementerian/lembaga (K/L) di 2024.
"Belanja non K/L terutama untuk pembayaran pensiun naik 12 persen untuk mengikuti perubahan biaya hidup selama 3 tahun ini, dan selama COVID kita belum mengubah manfaat pensiun," ucap Sri Mulyani saat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Kenaikan gaji PNS dan pensiunan pada tahun depan turut mengerek alokasi belanja K/L dari Rp1.086 triliun menjadi Rp1.090 triliun. Dengan demikian ada kenaikan sekitar Rp4 triliun.
Namun, belanja K/L yang telah disepakati pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam panja, tidak semata hanya untuk kenaikan gaji PNS saja. Tetapi, digunakan juga untuk urgensi lainnya seperti, biaya pemilu 2024 hingga Bantuan Sosial (Bansos).
"DPR sepakat anggaran belanja pusat dan mendanai program nasional seperti pemilu 2024, Proyek Strategis Nasional (PSN), akselerasi transformasi, kenaikan gaji ASN, militer dan polri, dan bantuan sosial yang harus tepat sasaran," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota fraksi partai Demokrat Bramantyo Suwondo menyambut baik kenaikan gaji ASN yang diusulkan dalam RAPBN 2024. Ia berharap kebijakan ini murni untuk meningkatkan kesejahteraan ASN.
"Meski pun begitu fraksi partai Demokrat sangat berharap kebijakan ini murni bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ASN, TNI, Polri bukan hanya kebijakan yang bersifat populis di tahun 2024," ungkap Bramantyo.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang
