tirto.id - Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian akan mengalihkan importasi bawang putih dari Cina. Hal ini berkaitan dengan antisipasi virus Corona atau Covid-19.
“Pengaruhnya (Corona) ke bawang putih dari Cina. Dia buat, enggak mungkin enggak produksi. Tapi siapa yang mau ngapalon. Apakah bersih medianya, maka kami buka dari India dan Thailand,” ucap Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi dalam paparannya di Menara Kadin, Kamis (27/2/2020).
Pengalihan impor bawang putih dari Cina memang akan menjadi tantangan. Pasalnya selama bertahun-tahun importasi bawang putih Indonesia dari Cina cukup besar. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Selasa (4/2/2020) di kantornya menyebutkan jumlahnya setara 90 persen dari total kebutuhan bawang putih nasional.
Agung mengatakan selain India masih ada sejumlah negara lain yang juga menjadi sasaran importasi bawang putih. Nantinya importasi dari negara-negara selain Cina itu akan menyumbang hampir keseluruhan dari 103 ribu ton nilai Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) Kementan.
Dengan 103 ribu ton itu, akan ada stok 2-3 bulan dengan asumsi kebutuhan per bulan di kisaran 46 ribu ton. Hanya saja stok bawang putih saat ini sudah tidak banyak di kisaran 80 ribu ton atau hanya cukup kurang dari 2 bulan meski ditambah dengan potensi panen 30 ribu ton April 2020 nanti.
“Maka harus nyampe 45 hari dari sekarang (waktu dikeluarkan RIPH),” ucap Agung.
Selain kendala impor bawang putih, ia bilang virus Corona juga sempat menggangu pasokan obat-obatan hewan. Ia bilang Cina memiliki pasokan dengan harga yang murah, tetapi lagi-lagi keberadaan Corona membuatnya tidak didatangkan ke Indonesia.
“Mereka punya murah tapi kita takut padahal ini untuk ketahanan kita. Mudah-mudahan segera pergilah Corona,” ucap Agung.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan
