Daftar KIP Kuliah 2023 atau UTBK SNBT Dulu & Kaitan Biayanya

Daftar KIP Kuliah 2023 terlebih dahulu atau mendaftar UTBK SNBT dulu? Berikut penjelasan selengkapnya.

Terbit 29 Mar 2023 04:52 WIB,

Waktu baca ±5 menit

Ilustrasi SNPMB. foto/IStockphoto

tirto.id - Pertanyaan terkait daftar KIP Kuliah 2023 terlebih dahulu atau mendaftar UTBK SNBT dulu menjadi bahan diskusi sejumlah calon peserta seiring dengan dibukanya pengumuman SNBT.

Proses pendaftaran KIP Kuliah Merdeka Tahun 2023 telah dibuka tanggal 14 Februari 2023 lalu dan akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2023. KIP Kuliah Merdeka itu sendiri merupakan transformasi dari Bidikmisi yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2010.

Tujuan dari adanya KIP Kuliah Merdeka yang diluncurkan oleh Mendikbudristek yaitu untuk meningkatkan potensi ekonomi dan mobilitas sosial bagi mahasiswa dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.

Di tahun 2023 ini, pemerintah kembali menyalurkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi bagi ribuan mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka melalui Puslapdik Kemendikbudristek guna menjamin kelancaran penyaluran KIP Kuliah dan Bidikmisi hingga masa studi selesai.

Daftar KIP Kuliah 2023 atau UTBK SNBT Dulu?

Banyak peserta yang bertanya mengenai apakah sebaiknya mendaftar KIP Kuliah terlebih dahulu atau mendaftar UTBK SNBT dulu. Berkaitan dengan hal tersebut, para peserta lebih baik mendaftar KIP Kuliah terlebih dahulu.

Apabila peserta sudah mendaftar KIP Kuliah lebih dulu dan status di akunnya tersinkron maka peserta tersebut tidak akan dikenakan biaya alias gratis.

Akan tetapi, jika peserta mendaftar UTBK SNBT terlebih dahulu maka akan dikenakan biaya karena termasuk dalam kategori reguler.

Disamping itu, yang paling penting para peserta memperhatikan bahwa status data yang disimpan sudah sinkron dengan UTBK karena hal itu berhubungan dengan biaya UTBK SNBT.

Oleh karena itu, sebaiknya pendaftaran KIP Kuliah dilakukan terlebih dahulu dari UTBK SNBT.

Pendaftaran KIP Kuliah 2023

Proses pendaftaran KIP Kuliah Merdeka untuk seluruh jalur masuk (SNBP, SNBT, dan Mandiri) dapat diakses melalui laman KIP Kuliah Merdeka yang dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:

1. Siswa mendaftar secara mandiri.

2. Perguruan Tinggi mendaftarkan mahasiswa yang sudah diterima dan melakukan registrasi.

Untuk pendaftaran akun di laman KIP Kuliah Merdeka, calon penerima harus memasukkan data yang valid di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbudristek sebagai berikut:

1. Nomor Induk Kependudukan (NIK);

2. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN); dan

3. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).

Calon penerima juga harus memiliki email yang aktif untuk pengiriman Nomor Pendaftaran dan Kode Akses setelah sistem KIP Kuliah Merdeka berhasil melakukan validasi NIK, NISN, dan NPSN.

KIP Kuliah

KIP Kuliah. instagram/kipkuliah

Daftar Siswa yang Layak Lolos KIP Kuliah 2023

Bagi seluruh siswa yang akan melakukan pendaftaran, ada baiknya jika terlebih dahulu mengetahui daftar siswa yang dapat dinyatakan layak memperoleh KIP Kuliah Merdeka di tahun 2023 sebagai berikut :

1. Siswa dan siswi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau sederajat yang lulus pada tahun 2023 ini atau maksimal lulus 2 (dua) tahun sebelumnya, yakni tahun 2022 atau 2021.

2. Siswa dan siswi tersebut lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui semua jalur masuk baik di Perguruan Tinggi Akademik atau Perguruan Tinggi Vokasi, serta diterima di PTN atau PTS pada Program Studi yang telah terakreditasi secara resmi dan tercatat pada sistem akreditasi nasional perguruan tinggi.

3. Siswa dan siswi tersebut memiliki potensi akademik baik tetapi berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi dan/atau dengan pertimbangan khusus yang didukung bukti dokumen yang sah.

Dalam hal ini, prioritas sasaran bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi yaitu:

- Penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) Pendidikan Menengah (SMA/SMK) yang terdata pada Dapodik dan SiPintar;

- Tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau menerima program bantuan sosial yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial seperti: Program Keluarga Harapan (PKH), Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), dan atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT);

- Tercatat sebagai kelompok masyarakat miskin/rentan miskin maksimal pada desil 3 dalam basis data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Rincian desil tersebut dalam Data P3KE disebutkan sebagai berikut :

Desil 1: Rumah tangga yang masuk dalam kelompok 1-10% dan merupakan tingkat paling rendah kesejahteraannya secara nasional

Desil 2: Rumah tangga yang masuk dalam kelompok 11-20% terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional

Desil 3: Rumah tangga yang masuk dalam kelompok 21-30% terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional

- Siswa dan siswi yang berasal dari panti sosial atau panti asuhan