tirto.id - Selain Turki dan Suriah, gempa bumi juga mengguncang sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini, Selasa, 7 Februari 2023, di antaranya Banten dan Bali. Berikut adalah informasi dan berita terkininya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi hari ini terjadi pada pukul 07.30 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa yang berpusat di Kampung Cisalimar RT 003/009, Desa Cipeuteuy itu turut mengakibatkan sejumlah dampak.
“Bangunan SDN Cisalimar mengalami rusak ringan yaitu ruangan kelas 2, kelas 3, dan ruang kantor mengalami rusak ringan di bagian plafon dengan jumlah siswa 65 orang dari 2 kelas,” kata Daryono lewat keterangan tertulis yang diterima Tirto.
Menurut dia, ada satu siswa yang mengalami luka ringan di bagian kaki sebelah kiri akibat tertimpa internit. Siswa itu bernama Novia (8 tahun) kelas 2 SDN Cisalimar.
Dia mengatakan, saat ini tim dari P2BK sedang berkoordinasi bersama perangkat Desa/Kecamatan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pol PP, Tagana & relawan sudah diterjunkan ke lokasi kejadian.
“Memberi imbauan kepada guru dan anak didik untuk tetap waspada,” ungkapnya.
Sedangkan kondisi saat ini, Daryono bilang, ada dua ruang kelas dan satu ruang guru yang rusak.
“Pihak sekolah di bantu relawan membersihkan puing-puing yang berserakan dan melakukan penanganan sementara korban luka ringan,” kata dia.
Gempa Banten dan Bali Hari Ini
Selain Sukabumi, gempa berkekuatan 5,2 juga mengguncang wilayah Banten pada hari ini, Selasa, 7 Februari 2023. Akan tetapi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami.
Menurut BMKG, gempa itu terjadi sekitar pukul 07.35 WIB dengan titik koordinat 7.43 LS-105.88 BT dan kedalaman gempa 10 km.
Masih pada hari ini. Gempa bumi berkekuatan 4,5 magnitudo juga mengguncang wilayah Kuta Selatan, Provinsi Bali. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.13 WIB.
Kendati demikian, baik Banten dan Bali, belum ada laporan lebih lanjut, terutama dari sisi dampak dan korban jiwanya.
Editor: Iswara N Raditya
