tirto.id - Laga panas antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung yang rencananya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018) batal digelar dan akan dijadwalkan ulang. Pembatalan dilatari permintaan Polda Metro Jaya terkait kesiapan polisi mengamankan perayaan Hari Buruh pada 1 Mei mendatang.
Permintaan itu tertuang dalam surat dari Polda Metro Jaya dengan Nomor B/9069/IV/2018/Datro yang dikeluarkan pada Selasa (24/4/2018). Surat itu ditujukan kepada panitia pelaksanan pertandingan Persija vs Persib dan ditembuskan kepada Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Kapolda Metro Jaya, Karo Ops Polda Metro Jaya dan Kapolres Metro Jakarta Pusat.
Surat ditandatangani Direktur Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Umar Effendi. Dalam surat itu, Polri berpatokan pada Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri dan juga Petunjuk Lapangan Kapolri Nomor: JUKLAP/02/XII/1995 tentang Perizinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat. Intinya meminta panitia pelaksana pertandingan untuk menjadwalkan ulang.
Rabu (25/4/2018), Direktur Utama Persija Jakarta Gede Widiade membenarkan penundaan itu. Ia mengaku belum bisa memastikan kapan laga itu dijadwal ulang, dan hanya memastikan pertandingan akan diadakan setelah peringatan Hari Buruh Internasional.
Sebelum surat tersebut diterbitkan polisi, Gede mengaku Persija sudah mengirim surat dari PT Persija Jakarta Nomor 37/Persija/Panpel.Liga-1/IV-2018 perihal permohonan rekomendasi kegiatan pertandingan sepakbola Gojek Liga 1 tahun Persija melawan Persib.
“Kami sudah serahkan itu suratnya tanggal 12 April lalu,” kata Gede.
Setelah surat diserahkan, Gede mengatakan panitia dan Polda Metro Jaya bertemu dan membahas surat tersebut pada 19 April. Dalam rapat itu, Polda Metro Jaya meminta panitia pelaksana untuk menjadwal ulang pertandingan karena faktor peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2018.
Setelah pertemuan itu, Gede mengaku Persija mengirimkan surat kepada Direktur Utama Liga Indonesia Baru Berlinton Siahaan pada 23 April 2018. Isinya permohonan perubahan jadwal pertandingan Persija melawan Persib setelah ada koordinasi dengan Polda Metro Jaya. Dalam surat itu dikatakan, rekomendasi soal perubahan tanggal akan menyusul kemudian.
Menurut Gede, alasan Polri meminta penundaan pertandingan karena mereka sedang memfokuskan pengamanan ketertiban untuk peringatan hari buruh. Permintaan ini, kata Gede, karena Persija tak ingin bertanding tanpa penonton.
Meski begitu, Gede tidak mau mengaku saat disinggung apakah Persija setuju terhadap penundaan itu. Gede menyatakan pihak panitia pelaksana sudah menanyakan sebab penundaan, tetapi Polda Metro tetap ngotot untuk menjadwal ulang.
“Polda minta seperti itu, kok, mau gimana lagi? Yang minta untuk mundur siapa? Polda. Masak kami berani menolak?” kata Gede. “Persoalannya bukan setuju atau tidak setuju [penundaan]. Kan ini tidak diizinkan. Coba tanya ke Polda saja [kenapa May Day didahulukan daripada pertandingan Persija],” kata Gede menambahkan.
Alasan Polri Tunda Pertandingan
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengafirmasi ihwal Polri tengah fokus mengamankan peringatan hari buruh. Soal pengamanan ini sudah dibahas Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat menggelar video conference dengan seluruh kapolda di Indonesia.
Namun Setyo menegaskan jika masalah pengamanan pertandingan Persija vs Persib tidak masuk dalam pembahasan di video conference itu. “Nanti kami tanya ke asisten operasi dulu,” kata Setyo di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Berbeda dengan Setyo, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan penundaan pertandingan karena Polda Metro Jaya ingin meredam potensi bentrok antarsuporter yang biasa mewarnai laga Persija-Persib demi menghormati perayaan hari buruh yang bertajuk May Day Fun Day.
“Biar tertata lebih baik saja. Kan hari yang diberikan pemerintah untuk menghargai para buruh dan untuk bisa bersama-sama merayakan,” kata Argo.
Ketika ditanya mengapa Polda Metro lebih mementingkan pengamanan Hari Buruh dibanding pertandingan Persija-Persib padahal berlangsung tiga hari sebelumnya, Argo melengos dan tak mau menanggapi lebih jauh.
Pada Selasa lalu, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis malah sempat mewacanakan melarang suporter Persib Bandung hadir dalam pertandingan tersebut. Langkah ini dilakukan untuk meredam potensi bentrok yang terjadi antar-tim yang sama-sama memiliki basis pendukung besar di Indonesia.
“Nanti kami koordinasikan lagi dengan PSSI. Kalau pun nanti pertandingan tetap berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, kami sedang upayakan supaya dari salah satu tim tidak ada suporternya,” jelas Idham.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Mufti Sholih
