tirto.id - Buah Quince atau kwinsi terdengar cukup asing di telinga masyarakat Indonesia. Buah ini memang jarang di temukan di dalam negeri. Buah yang memiliki nama botani Cydonia oblonga ini ditanam pertama kali di Mesopotamia, di antara Sungai Tigris dan Eufrat.
Buah Kwinsi berbentuk seperti pir dengan warna kuning cerah ketika matang. Buah ini banyak tumbuh di negara-negara Timur Tengah, Eropa, dan juga Asia. Tetapi, buah kwinsi yang tumbuh di daerah Asia biasanya memiliki tekstur yang lebih kenyal.
Kwinsi sudah sering dikonsumsi oleh masyarakat Perancis, Spanyol, Yunani, dan negara-negara Eropa, serta Mediterania lainnya. Kwinsi memiliki rasa asam dan sedikit getir karena kandungan taninnya. Tekstur daging buahnya juga cenderung keras.
Karena itulah buah ini jarang dikonsumsi begitu saja. Kwinsi biasanya diolah sebagai Cotignac, atau sejenis permen kenyal yang dibuat dari rebusan jus kwinsi dan gula. Di beberapa negara, buah ini biasa dijadikan selai sebagai olesan makanan.
Daging buah Kwinsi bisa dikonsumsi dan diolah secara aman, namun tidak dengan bijinya. Dilansir dari Nutrition and You, biji buah kwinsi mengandung nitriles dan berbahaya jika dikonsumsi.
Senyawa ini bisa mengaktifkan asam di lambung yang dapat menumpuk gas. Setelah diolah, biji kwinsi bisa dengan aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Dalam budaya Yunani kuno dan Roma, buah kwinsi menjadi simbol cinta dan kesuburan. Beragam budaya telah menjadikan buah kwinsi sebagai obat tradisional karena dianggap memiliki manfaat yang banyak.
Dikutip adari Healthline, buak kwinsi mengandung berbagai macam nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral penting yang bergizi. Buah ini juga tergolong rendah kalori, dalam 100 gram kwinsi mengandung 57 kalori.
Berikut beberapa manfaat dari mengonsumsi buah kwinsi, yang berhasil dihimpun oleh Tirto.
1. Mencegah kanker
Pasokan antioksidan di dalam buah kwinsi tidak perlu diragukan lagi. Menurut Natural Benefit, antioksidan yang terkandung di dalam buah kwinsi adalah antioksidan tingkat tinggi seperti fenolik dan fitonutrien.
Antioksidan dikenal sebagai penangkal radikal bebas yang bisa merusak sel-sel dalam tubuh. Sel-sel rusak bisa menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang mengarah pada pertumbuhan kanker. Mengonsumsi buah kwinsi yang kaya akan antioksidan dapat mengurangi berkembangnya kanker.
2. Menurunkan berat badan
Meskipun rendah kalori, buah kwinsi mengandung banyak nutrisi temasuk vitamin dan serat. Serat yang terkandung dalam buah ini bisa membuat kenyang dalam waktu lama jika dikonsumsi.
Kandungan ini membuat buah kwinsi sangat cocok dikonsumsi untuk orang-orang yang sedang diet.
3. Mengurangi reaksi alergi
Dikutip dari Healthline, buah kwinsi dapat meredakan gejala alergi dengan menekan aktivitas sel-sel imun tertentu yang menyebabkan alergi.
Beberapa obat alergi komersial ada yang mengandung ekstrak buah kwinsi. Dalam sebuah percobaan pada tikus, ekstrak buah dan biji kwinsi dapat mencegah dan mengobati dermatitis alergi yang diinduksi secara buatan.
Namun, masih belum jelas apakah penelitian ini berefek serupa pada manusia. Meskipun begitu, banyak kebudayaan yang menggunakan buah kwinsi sebagai obat alergi tradisional.
4. Mengurangi mual karena hamil
Dalam studi yang dipublikasikan pada 2017 silam menunjukkan, sirup buah kwinsi efektif mengurangi mual pada ibu hamil.
Studi yang dipublikasikan NCBI dengan melibatkan 76 wanita hamil ini membuktikan bahwa sirup buah kwinsi sama efektifnya dengan vitamin B6 yang mampu meredakan mual dan muntah selama masa kehamilan.
Pada masa kehamilan awal, penggunaan obat-obatan kimia sebisa mungkin dihindari. Hal ini membuat sirup kwinsi sangat baik dikonsumsi untuk ibu hamil.
5. Mengobati radang lambung
Radang lambung disebabkan oleh adanya luka yag berkembang dilapisan perut. Penyakit ini dapat menyebabkan mual, muntah, dan kurang nafsu makan.
Dalam sebuah studi yang melibatkan 96 anak-anak di Rumah Sakit Ghaem, Iran pada 2017 menunjukkan bahwa konsumsi sirup kwinsi dan obat lambung seperti rantidine efektif mengurangi gejala mual dan gejala gastroesophageal reflux disease (GERD).
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno
