4 Tips Hamil Sehat Agar Anak Tidak Stunting Menurut BKKBN

Setelah anak berusia lebih dari dua tahun, kondisi stunting mulai terlihat. Stunting akan memberikan efek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.

Kontributor: Balqis Fallahnda

Terbit 24 May 2023 08:40 WIB,

Waktu baca ±4 menit

Ilustrasi Ibu Hamil Makan Sayur. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Anak stunting dapat dicegah sejak masih dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu melakukan sejumlah cara agar sehat saat hamil dan anak tidak stunting.

Sementara itu, saat ini Indonesia masih menjadi negara yang berada di atas standar angka stunting yang ditoleransi World Health Organization (WHO). Indonesia memiliki angka stunting 21, 6 persen, padahal idealnya angka stunting harus di bawah 20 persen.

Stunting adalah masalah kegagalan pertumbuhan akibat nutrisi yang tidak cukup atau kurang pada anak. Periode krusial pemenuhan nutrisi pada anak dimulai dari masa kehamilan sampai anak usia 24 bulan.

Setelah anak berusia lebih dari dua tahun, kondisi stunting mulai terlihat. Stunting akan memberikan efek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.

Dampak stunting adalah pertumbuhan otak dan organ lain pada anak akan terganggu, sehingga anak lebih rentan kena diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.

Tips Hamil Sehat Agar Anak Tidak Stunting

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam laman Siap Nikah memaparkan sejumlah tips sehat bagi ibu hamil agar anak tidak stunting, antara lain adalah:

1. Perencanaan kehamilan

Sebelum memutuskan untuk hamil, rencanakan kehamilan bersama pasangan. Perencanaan kehamilan dapat meliputi rencana jumlah anak yang diinginkan, waktu hamil, hingga jarak hamil masing-masing anak.

2. Berat badan ideal

Jaga berat badan ideal saat masa kehamilan, kelebihan atau kekurangan berat badan akan berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin. Guna mempertahankan atau mewujudkan berat badan ideal, ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kandungan kepada dokter secara berkala, atau minimal 4 kali selama masa kehamilan.

3. Makan makanan sehat dan bergizi

Stunting sangat erat kaitannya dengan pemenuhan nutrisi. Oleh karena itu sangat penting bagi ibu hamil untuk makan makanan sehat dan bergizi selama masa kehamilan.

Pastikan ibu hamil memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat agar janin sehat dan berkembang optimal. Konsumsi makanan seperti ikan, produk olahan susu, protein hewani dan nabati, hingga buah-buahan.

4. Vaksinasi

Ibu hamil rentan terserang berbagai penyakit ini karena kondisi kekebalan tubuh yang menurun. Supaya ibu hamil tetap sehat sampai proses bersalin.

Sebelum hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi seperti vaksin MMR, vaksin influenza, vaksin varicella, vaksin HPV, vaksin pneumokokus, vaksin hepatitis B, vaksin TdaP (tetanus, difteri, dan batuk rejan (pertusis).

Namun, sebelum menentukan vaksin apa yang perlu didapatkan, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Nutrisi yang Dibutuhkan Supaya Ibu Hamil dan Janin Sehat

Merangkum dari laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Promkes Kemenkes RI), untuk mewujudkan ibu hamil dan janin sehat, perlu mencukupi asupan asam folat, protein dari kacang-kacangan, hati, ikan, ayam, telur dan sayur.

Kemudian, tidak lupa pastikan mengonsumsi makanan kaya kalsium yang bisa didapatkan dari produk berbahan dasar susu dan ikan-ikanan.

Selanjutnya, perlu juga pemenuhan asupan zat besi yang bisa ditemukan dalam daging merah tanpa lemak serta vitamin dari berbagai macam buah-buahan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia memaparkan tentang kebutuhan gizi ibu hamil mulai dari semester pertama hingga ketiga, berikut rinciannya.

Ibu hamil trisemester pertama