tirto.id - Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Djony Bunarto Tjondro mengatakan, penurunan harga batu bara dan crude palm oil (CPO) membuat bisnis PT United Tractors Tbk dan PT Astra Agro Lestari Tbk merosot. Dua perusahaan tersebut merupakan anak usaha ASII.
“Kita bisa pahami karena tentunya terimbas daripada penurunan harga-harga komoditas, walaupun secara internal operation mereka baik,” ucap dia dalam Virtual Press Conference Public Expose 2023 ASII, Selasa (14/11/2023).
Astra telah melakukan upaya inisiatif untuk menjaga keberlangsungan usaha. Salah satunya dengan melakukan efisiensi lewat digitalisasi.
Berbeda dengan kedua anak usaha itu, bisnis perusahaan di bidang otomotif terutama roda dua, jasa keuangan, infrastruktur menunjukkan pergerakan yang baik.
“Jasa keuangan asetnya bertumbuh dengan profil pada risiko yang baik, kemudian di infrastruktur sudah menunjukan satu pergerakan yang kontribusi semakin baik,” kata Djony.
Presiden Direktur dan CEO Astra Otoparts Hamdani Dzulkarnaen Salim menuturkan, bisnis komponen otomotif mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 58 persen.
“Memang bisnis komponen otomotif mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 58 persen menjadi Rp1,3 triliun pada 9 bulan pertama 2023,” kata dia.
Sebelumnya dalam paparan kinerja, perusahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) mengakui belum ada rencana untuk melakukan investasi di startup.
"Kami belum bisa memberikan statement apapun, apa masih tertarik atau tidak perusahaan rintisan yang berbasis teknologi, kita ikuti saja dulu perkembangannya seperti apa,” kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Djony Bunarto Tjondro, dalam siaran virtual Public Expose di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Djony menuturkan seluruh investasi ASII dilakukan berdasarkan kajian komprehensif dengan melihat prospek bisnis. Dia menuturkan investasi tidak hanya untuk sektor baru, tetapi dengan bisnis inti.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang
