tirto.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah mencatatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp7,2 triliun hingga Mei 2019. Kontrak baru yang didapat perusahaan pelat merah itu berasal dari sejumlah proyek besar, mulai Bandara hingga jalan tol.
Proyek-proyek itu, kata Director of Business Development & Quality, Safety, Health and Environment WSKT Fery Hendriyanto, antara lain Bandara Juanda (Rp623 miliar) Masjid Istiqlal (Rp423 miliar), dan Jalan Tol Becakayu Seksi 2A senilai (Rp773 miliar).
Ada pula proyek Bandara Hasanudin Makasar senilai Rp422 miliar, dan Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar yang mencapai Rp343 miliar.
Di samping itu, potensi arus kas masuk dari aktivitas operasional WSKT selama 2019 diperkirakan mencapai Rp55 triliun.
"Arus kas itu berasal dari Proyek Turnkey Rp26,5 triliun yang diharapkan selesai tahun ini, serta Proyek Konvensional Rp29 triliun yang terdiri dari pekerjaan proyek berbasis progres," ucap Very di Jakarta, Kamis (11/7/2019).
Di luar kontrak dan aktivitas perusahaan, emiten berkode WSKT itu juga berpotensi memperoleh pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp7,8 triliun. Dengan demikian, tahun ini, WSKT diperkirakan mendapatkan kas masuk sekitar Rp63 triliun.
Seperti diketahui, badan usaha pemerintah yang berdiri 1961 itu menjadi sebuah Perusahaan Publik dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak Desember 2012.
Sejak itu, Waskita terus melakukan ekspansi sebagai Pengembang Infrastruktur/Realti dengan pendirian beberapa anak usaha yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Energi.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
