Menuju konten utama

Wajah Kusam Pantai Marunda

Tidak ada pemandangan pasir putih yang lembut di Pantai Marunda. hanya terlihat lumpur dan tumpukan sampah diantara beton-beton pemecah ombak.

Wajah Kusam Pantai Marunda
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DSC_8380copy_ratio-16x9.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DSC_8351copy_ratio-16x9.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DSC_8395copy.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DJI_0028copy_ratio-16x9.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DJI_0037copy_ratio-16x9.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DSC_8343copy_ratio-16x9.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DSC_8285copy_ratio-16x9.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
2017/01/11/DSC_8319copy_ratio-16x9.jpg
Kondisi pantai Marunda, Jakarta Utara. Tirto.ID/Andrey Gromico
Biru laut di perairan Pantai Marunda kini keruh berwarna berwarna coklat . Tidak ada pemandangan pasir putih yang lembut, hanya terlihat lumpur dan tumpukan sampah diantara beton-beton pemecah ombak. Limbah rumah tangga, limbah pabrik, dan solar berpadu menciptakan bau anyir disekitarnya.

Fasilitas di pantai ini juga masih apa adanya. Hampir semua fasilitas yang ada di sana dikelola swadaya oleh warga sekitar seperti tempat makan, toilet, parkir sampai wisata perahu. Bahkan akses untuk mencapai pantai ini harus menapaki jembatan dari bambu yang reyot dan rapuh. Tak pelak pengunjung harus menanggung resiko terjatuh jika ingin mengunjungi pantai ini.

Perairan di Marunda menjadi tong sampah limbah organik dan logam beracun. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jakarta menyebutkan perairan Teluk Jakarta sudah tak layak lagi untuk wisata bahari dan kehidupan biota laut. Teluk Jakarta tercemar oleh kandungan nitrat, amoniak, dan phosfat sudah melebihi ambang batas. Tumbuhan bakau habis karena pencemaran dari limbah buangan pabrik. Ikan menghilang karena lalu lintas laut yang terlalu ramai dan pencemaran air yang akut.

Foto dan Teks: Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico