tirto.id - Wakil Gubernur DKI Riza Patria mengatakan rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta menampung sekitar 30 persen warga di luar DKI.
"Tingginya okupansi disebabkan beberapa hal, di antaranya yang kami layani tidak kurang 27 sampai 30 persen warga non-Jakarta," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2021).
Politikus Partai Gerindra itu mengklaim, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak membeda-bedakan warga yang dirawat di rumah sakit di Jakarta. Kata Riza, siapa pun diterima apabila ingin dirawat.
"Sering kami terima telepon dan sebagainya, warga di luar Jakarta masuk ke Jakarta, kami terima dengan baik, kami layani sebaik mungkin," klaim dia.
Kendati menerima, Riza menyarankan agar pemerintah daerah penyangga DKI untuk meningkatkan fasilitas, termasuk rumah sakit rujukan COVID-19.
"Sehingga nanti warga di luar Jakarta tidak [dirawat] ke Jakarta, bisa ditampung dengan baik, dilayani rumah sakit di sekitar Jakarta," tuturnya.
Riza menuturkan Pemrpov DKI akan terus meningkatkan ketersediaan fasilitas Rumah Sakit di Jakarta. Ia menjelaskan saat ini DKI Jakarta memiliki 111 Rumah Sakit rujukan COVID-19 dan 82 laboratorium tes Corona.
"Maka ketersediaan bed, ruang ICU Jakarta akan menurun seiring bertambahnya rumah sakit rujukan di sekitar DKI Jakarta," tuturnya.
DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi kasus Corona di Indonesia. Per 17 Januari total kasus mencapai 227.365 atau seperempat dari total kasus nasional.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali
