tirto.id - Angka penambahan kasus COVID-19 pada 13 November 2021 sebanyak 359, turun dibandingkan hari sebelumnya yakni 399 orang.
Sedangkan angka kematian hari ini 16, lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yaitu 20 orang.
Penambahan kasus dalam beberapa hari terakhir mengalami fluktuasi. Pada 2 November 612 kasus; 3 November 801 kasus; 4 November 628; 5 November 518 kasus; 6 November 401 kasus; 7 November 444 kasus; 8 November 244 kasus; 9 November 434 kasus; 10 November 480; 11 November 435 kasus; 12 November 399 kasus dan hari ini 359 kasus sehingga total kasus konfirmasi 4.250.516 kasus.
Penambahan kasus terbanyak hari ini terjadi di lima provinsi DKI Jakarta 54; Jawa Barat 49; Jawa Timur 49; Jawa Tengah 42; dan DI Yogyakarta 22 kasus baru. Sementara penambahan kasus kematian tertinggi yakni Jawa Tengah dan Bali dengan masing-masing 3 kasus.
Kemudian kasus aktif total hari ini 9.197 yang masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri. Angka ini turun 108 kasus dibanding kemarin. Sementara itu, kasus sembuh bertambah 451 orang sehingga total menjadi 4.097.675 orang. Kemudian kasus suspek tercatat 4.872 orang.
Penambahan data hari ini berdasarkan data yang masuk ke pemerintah pusat secara bertahap hingga Kamis siang, baik melalui tes real time Polymerase Chain Reaction (RT PCR), Tes Cepat Molekuler (TCM) maupun Antigen. Jumlah tes hari ini total mencapai 184.695, naik dibanding hari sebelumnya yakni 155.233 orang, sehingga positivity rate harian menjadi 0,19 persen.
Pemerintah dalam menanggulangi pandemi ini, meminta masyarakat agar selalu menaati protokol kesehatan, yaitu: menjaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan. Selain itu, pemerintah juga menggalakkan program vaksinasi untuk memutus rantai penularan.
Berdasarkan data vaksinasi per 13 November 2021, terdapat 129.710.190 yang sudah dilakukan suntik vaksinasi tahap I, yang telah dilakukan suntikan ke-2 mencapai 83.418.086 dan suntik ke-3 ada 1.184.370 Sementara target vaksinasi yang dicanangkan pemerintah sebanyak 208.265.720.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
