Update Corona Global 31 Agustus: Positif 607 Juta & Sembuh 583 Juta

tirto.id - Grafik kasus Corona di dunia terus mengalami peningkatan meski pandemi telah berjalan selama 2 tahun lebih, baik dari kasus positif, kasus kematian, kasus kesembuhan, hingga kasus aktif.

Dilansir Worldometers, Rabu, 31 Agustus, per pukul 10.26 WIB, total kasus positif COVID-19 telah mencapai 607.175.775.

Dari jumlah tersebut, yang dinyatakan meninggal dunia hingga kini sebanyak 6.491.960 orang, dan yang berhasil sembuh 583.127.515 pasien.

Sementara jumlah kasus aktif saat ini dari seluruh negara yang terinfeksi Coronavirus masih ada 17.556.300 kasus, di mana 43.158 di antaranya pasien dengan kondisi yang serius atau darurat.

Berikut daftar 10 negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia pada hari ini:

1. Amerika Serikat (AS): 96.149.016 kasus positif, 1.069.748 kematian, 91.873.169 kesembuhan, dan kasus aktif 3.206.099.
2. India: 44.429.258 kasus positif, 527.829 kematian, 43.825.024 kesembuhan, dan kasus aktif 76.405.
3. Prancis: 34.509.961 kasus positif, 154.039 kematian, 33.990.930 kesembuhan, dan kasus aktif 364.992.
4. Brasil: 34.414.011 kasus positif, 683.914 kematian, 33.457.359 kesembuhan, dan kasus aktif 272.738.
5. Jerman: 32.095.854 kasus positif, 147.223 kematian, 31.204.400 kesembuhan, dan kasus aktif 744.231.
6. Inggris: 23.492.875 kasus positif, 187.761 kematian, 23.198.168 kesembuhan, dan kasus aktif 106.946.
7. Korea Selatan: 23.246.398 kasus positif, 26.764 kematian, 21.209.666 kesembuhan, dan kasus aktif 2.009.968.
8. Italia: 21.845.943 kasus positif, 175.505 kematian, 21.010.197 kesembuhan, dan kasus aktif 660.241.
9. Rusia: 19.482.648 kasus positif, 384.254 kematian, 18.557.580 kesembuhan, dan kasus aktif 540.814.
10. Jepang: 18.632.422 kasus positif, 39.253 kematian, 16.678.164 kesembuhan, dan kasus aktif 1.915.005.

Update COVID-19 Indonesia & Data Omicron Hari Ini

Di urutan ke-19, ada Indonesia yang mengonfirmasi total 6.354.245 kasus positif COVID-19.

Laporan Satgas COVID-19 hingga Selasa sore kemarin menyebutkan, jumlah itu diperoleh setelah ada tambahan 5.070 kasus harian baru dalam waktu 24 jam terakhir.

Angka kematian bertambah 20 kasus, sehingga total sudah 157.541 orang meninggal dunia di Tanah Air akibat wabah SARS-CoV-2.

Sementara pasien sembuh meningkat menjadi 6.151.650 orang, setelah ada penambahan 4.510 kasus sembuh baru, serta kasus aktif tersisa 45.054 dari seluruh wilayah di Indonesia.

Pada perkembangan kasus Omicron, GISAID mencatat, terdapat 20.389 kasus di Indonesia hingga 30 Agustus 2022.

Menkes: Kasus Omicron BA.4 & BA.5 di Jawa-Bali Alami Tren Penurunan

Kasus Omicron COVID-19 subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir telah mengalami tren penurunan serta sudah melampaui masa puncaknya.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat pemaparan tentang pandemi COVID-19 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX melalui kanal YouTube DPRI di Jakarta, Selasa, seperti dikutip Antara.

"Setiap pekan kita lihat trennya, memang masih ada kenaikan kasus, tapi kenaikannya dari pekan ke pekan sudah turun," kata Budi Gunadi.

Menkes memaparkan, penurunan tersebut juga terjadi pada tren positive rate serta keterisian rumah sakit pada pasien BA.4 dan BA.5 yang dibandingkan pada data enam pekan lalu.

Laporan harian COVID-19 Kemenkes RI per 27 Agustus 2022 mencatat, tren kasus konfirmasi pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 5.376 menjadi 4.495 kasus.

Pada jangka waktu yang sama, tren kasus aktif pada pekan ini mengalami penurunan dari 51.514 menjadi 48.383 kasus.

Sedangkan pasien dirawat pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 4.200 menjadi 4.196 orang dengan persentase dari 6,68 persen menjadi 6,54 persen.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 111.316 menjadi 91.577 spesimen.

"Kasus BA.4 dan BA.5 dari sisi hospitalisasi dan yang masuk ICU dan meninggal relatif lebih rendah dibanding varian Delta maupun Omicron," jelas Menkes.

Tren kasus di Jawa-Bali, lanjut Budi Gunadi, hampir seluruhnya telah menurun. Sedangkan di luar Jawa-Bali relatif naik, tapi secara nominal lebih rendah.

"Kalimantan sudah naik duluan, tapi sekarang trennya sudah menurun. Sulawesi dan Sumatera masih agak naik," tukas Budi.