tirto.id - Kasus COVID-19 secara global semakin mengalami peningkatan, baik dari jumlah positif yang terinfeksi virus Corona, kasus aktif, kasus kematian, serta kasus kesembuhan.
Berdasarkan laporan Worldometers, Selasa, 30 Agustus 2022, pukul 10.35 WIB, peningkatan kasus positif di dunia telah mencapai 606.675.567.
Dari jumlah itu, yang meninggal dunia hingga hari ini dinyatakan sebanyak 6.490.103 jiwa, dan yang berhasil sembuh meningkat menjadi 582.489.799 pasien.
Sementara kasus tersisa sebanyak 17.695.665 dari seluruh negara yang terkena Coronavirus, di mana 43.293 di antaranya adalah pasien yang berada dalam kondisi serius atau darurat.
Sampai hari ini, negara pertama di dunia yang memiliki kasus Corona terbanyak masih diduduki oleh Amerika Serikat dengan total 96.091.120 kasus positif, 1.069.499 kematian, 91.758.677 kasus sembuh, dan 3.262.944 kasus aktif.
Posisi kedua disusul oleh India dengan 44.419.671 kasus positif, 527.799 kematian, 43.802.993 kasus sembuh, dan 88.879 kasus aktif.
Prancis kemudian menyusul India, dengan menempati urutan ketiga dunia yang mencatat 34.482.603 kasus positif, 153.967 kematian, 33.963.921 kesembuhan, dan 364.715 kasus aktif.
Selanjutnya Brasil berada di posisi keempat dengan 34.397.205 kasus positif, 683.718 kematian, 33.392.136 kasus sembuh, dan 321.351 kasus aktif.
Serta posisi kelima ada Jerman dengan 32.095.854 kasus positif, 147.223 kematian, 31.204.400 kesembuhan, dan 744.231 kasus aktif.
Lalu pada posisi keenam hingga kesepuluh secara berurutan ditempati oleh Inggris dengan 23.492.875 kasus positif, Korea Selatan 23.142.479 kasus positif, Italia 21.814.856 kasus positif, Rusia 19.445.581 kasus positif, dan Jepang 18.632.422 kasus positif.
WHO Laporkan Sudah 1 Juta Kematian Sepanjang Tahun Ini
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan Mingguannya meyebutkan bahwa kasus kematian akibat COVID-19 telah mencapai 1 juta jiwa lebih sepanjang tahun ini.
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa kita sedang belajar untuk hidup dengan COVID-19 ketika 1 juta orang telah meninggal karena COVID-19 tahun ini saja, kita haru mengoptimalkan semua alat yang diperlukan untuk mencegah kematian ini," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros pun meminta agar pemerintah di setiap negara untuk memperkuat upaya memvaksinasi semua petugas kesehatan, orang tua dan orang lain pada risiko tertinggi, demi menuju 70% cakupan vaksin untuk seluruh penduduk dunia.
"Sangat menyenangkan untuk melihat bahwa beberapa negara dengan tingkat vaksinasi terendah sekarang berhasil, terutama di Afrika," imbuhnya.
Pada bulan Januari tahun ini, WHO, UNICEF dan mitra membentuk Kemitraan Pengiriman Vaksin COVID-19 untuk mempercepat cakupan vaksin di 34 negara yang cakupannya di bawah 10% – semuanya kecuali enam di antaranya berada di Afrika.
Berselang enam bulan kemudian, hanya 10 negara yang masih memiliki cakupan kurang dari 10%, yang sebagian besar menghadapi keadaan darurat kemanusiaan.
Meski demikian, lanjut Tedros, asih banyak lagi yang harus dilakukan. Sepertiga populasi dunia tetap tidak divaksinasi, termasuk dua pertiga petugas kesehatan dan tiga perempat lansia di negara-negara berpenghasilan rendah.
"Semua negara di semua tingkat pendapatan harus berbuat lebih banyak untuk memvaksinasi mereka yang paling berisiko, untuk memastikan akses ke terapi yang menyelamatkan jiwa, untuk melanjutkan pengujian dan pengurutan, dan untuk menetapkan kebijakan yang disesuaikan dan proporsional untuk membatasi penularan dan menyelamatkan nyawa," tukas Tedros.
Update COVID-19 Indonesia & Data Omicron Hari Ini
Indonesia masih berada di posisi ke-20 dunia dengan mengonfirmasi total 6.349.175 kasus positif COVID-19.
Laporan Satgas COVID-19 hingga Senin kemarin sore, 29 Agustus 2022 menyebutkan, data itu diperoleh setelah ada tambahan 2.871 kasus harian baru dalam waktu 24 jam terakhir.
Angka kematian mendapat penambahan 21 kasus baru, yang membuat kasus kematian menjadi 157.521 orang meninggal dunia.
Sedangkan pasien sembuh bertambah 4.702 kasus, sehingga peningkatan kasus kesembuhan saat ini adalah 6.147.140 orang, serta tersisa 44.514 kasus aktif dari seluruh wilayah di Indonesia.
Pada peningkatan kasus Omicron, data GISAID melaporkan, sampai 28 Agustus 2022, terdapat 20.200 kasus di Tanah Air.
Editor: Iswara N Raditya
