Tempat & Tanggal Lahir
Palembang, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia, 26 Oktober 1964
Karir
- Kapolda Papua (2012 - 2014)
- Kapolda Metro Jaya (2015 - 2016)
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2016)
- Kepala Polri (2016)
- Menteri Kementerian Dalam Negeri (2019 - 2024)
Pendidikan
- SD di Palembang (1976)
- SMP di Palembang (1980)
- SMA di Palembang (1983)
- Akademi Kepolisian (1987)
- Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK (1996)
- Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
- Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand
- Sespim Pol, Lembang (2000)
- D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude)
- Lemhannas RI PPSA XVII (2011)
Detail Tokoh
Jenderal Pol. Drs. H.M Tito Karnavian, M.A., Ph.D adalah seorang perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ikut tergabung dalam tim yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch. Top. Kombes Pol. H.M Tito Karnavian naik pangkat menjadi Brigjen Pol. dan naik jabatan menjadi kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Melalui Telegram Rahasia Kapolri 14 Maret 2016 Komjen. Pol. Tito Karnavian telah diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.
Tito Karnavian mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang, lalu melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1978, dia adalah penerima bintang Adhi Makayasa karena merupakan lulusan Akpol terbaik saat itu. Tito memperoleh gelar MA nya di Universitas Exeter di Inggris pada tahun 1993 dalam bidang Police Studies, menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian di Jakarta pada tahun 1996 kemudian meraih strata 1 dalam bidang Police Studies.
Tito Karnavian juga menyelesaikan pendidikan di Massey University Auckland di Selandia Baru tahun 1998 dalam bidang Strategic Studies, dan mengikuti pendidikan di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, tahun 2008 sebagai kandidat PhD dalam bidang Strategic Studies. Maret 2013 ia menyelesaikan PhDnya dengan nilai excellent.
Sebagai salah Kepala Densus 88 Anti Teror, Tito pernah menangani beberapa kasus yang menonjol seperti operasi pengungkapan perampokan bersenjata CIMB Bank Medan (2010), operasi pengungkapan bom bunuh diri di Polres Cirebon Kota, Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriot (2009) dan beberapa kasus mengenai aksi terorisme lainnya.
Karir Tito dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapai, yakni pada peristiwa penangkapan Hutomo Mandala alias Tommy Soeharto putra (mantan) Presiden Soeharto. Saat itu Tito bersama tim Kobra berhasil menangkap Tommy Soeharto, dan berkat prestasinya itu Tito termasuk salah satu polisi yang mengalami kenaikan pangkat yang luar biasa.
Pada 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo telah menggunakan hak prerogatif nya untuk mengajukan nama Komjen Pol. Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR dan menggantikan Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti. Presiden telah menyampaikan surat pengajuannya kepada DPR melalui sekretaris negara.
Jenderal Pol. Drs. H.M Tito Karnavian, M.A., Ph.D resmi dilantik menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada Rabu, 13 Juli 2016. Pangkat Tito langsung dinaikkan satu tingkat menjadi Jenderal Polisi. Prosesi pelantikan itu dilaksanakan di Istana Negara pukul 14.00 WIB.
Pada tanggal 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.