Tempat & Tanggal Lahir
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 8 Agustus 1949
Karir
- Musisi Indonesia
Detail Tokoh
Leo Imam Sukarno atau lebih dikenal dengan nama Leo Kristi merupakan adalah musisi folk Indonesia dan pengelana yang amat menikmati karier musiknya di jalanan. Rekan-rekannya seperti Gombloh atau Franky Sahilatua memilih untuk “mendarat” di satu tempat, meski secara karya, rekan - rekannya itu tetap bersuara lantang tentang alam, cinta atau sosial1. Ikut mendirikan satu grup musik beraliran rock progresif bernama Lemon Trees bersama Gombloh dan Franky, Leo Kristi merasa menemukan “pengembaraan” musikalnya lewat perjalanan panjang menjelajah Nusantara. Setelah memisahkan diri dari Lemon Tree's, Leo Kristi lebih suka tampil dalam konser dengan memakai jubah hitam di atas panggung. Balada adalah ciri khas dari hampir seluruh musik yang diciptakannya.
Musik Leo lahir dalam grup yang ia beri nama "Konser Rakyat Leo Kristi" (KRLK) bersama Naniel Yakin, Mung Sriwiyana, serta kakak beradik Lita Jonathans dan Jilly Jonathans, sampai labumnya yang ketiga. Di album keempat (Nyanyian Cinta), Lita dan Jilly Jonathans digantikan oleh Titi Sutopo / Titi Ajeng/ Titi Manyar, dan tetap didukung Naniel dan Mung. Di album ke-5 Yayu masuk formasi, selain Titi, Mung, dan Naniel, namun nama Yayu tidak ada lagi pada album ke-6 (Lintasan Hijau Hitam).
Album ke-8 KRLK yang merupakan aransemen baru dari sejumlah lagu sebelumnya, dikerjakannya bersama Titi Manyar, kakak beradik Yana dan Nona Vanderkley, Mung Sriwiyana, Ote Teguh Abadi, Markis Alkatiri dan Wahab, serta beberapa pendukung lainnya. Album ke-9 (Diapenta Anak Merdeka) yang dikerjakannya di Bali dan memakan waktu lama melibatkan Cecilia Mars, Jimmy Sila’a pada keyboards, drums programming, effect, electric bass, cakra; Boge pada keyboards, drums programming, classic gitar. Dore pada keyboards, drums programming “Dayu Jiwa”; Sinyo electric guitar “Bra bra Desember”; Kennedy Gobel: Guitar Hawai “Nafas Anak Merdeka”; Tjok Bagoes (Habil) Suparba: Keyboards; Komang Jayanegara: Cakra, Suara Burung, dan Slamet R. Musik KRL menyenandungkan balada, semangat cinta bangsa, dan kisah-kisah rakyat yang lebih banyak dalam irama folk, country, dan didukung dengan lirik-lirik yang puitis.
Leo Kristi meninggal pada hari Minggu, 21 Mei 2017 sekitar pukul 00:30 WIB di Rumah Sakit Immanuel Bandung, Jawa Barat. Sebelum dimakamkan, jenazah penyanyi dengan nama asli Leo Imam Sukarno ini saat ini disemayamkan di rumah duka di Jakarta, di Jalan Bongas II E7 No, 17 Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Jakarta Timur.