Timnas AMIN Pertegas Bansos Bukan Berasal dari Uang Jokowi!

tirto.id - Asisten Coach Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) Jazilul Fawaid menanggapi pernyataan Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyebut bantuan sosial (Bansos) merupakan uang Presiden Joko Widodo.

Jazilul mengingatkan bahwa Bansos merupakan bantuan yang berasal dari APBN yang dikembalikan fungsinya kepada rakyat.

"Jangan salah paham, itu bukan uang Jokowi tapi uang pajak rakyat yang dikembalikan kepada rakyat lewat Bansos," kata Jazilul saat dihubungi Tirto, Selasa (2/1/2024).

Jazilul menyayangkan ada sejumlah pihak yang menjadikan Bansos sebagai alat kampanye politik. Meski demikian, Jazilul tak merasa heran karena sebelumnya ada sejumlah pihak yang menjadikan Bansos sebagai ladang korupsi untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Bansos terbukti bukan hanya menjadi alat politik pihak tertentu. Bahkan diselewengkan dan dikorupsi," kata dia.

Dia berharap kepada seluruh politisi dan pejabat publik untuk menyampaikan pesan yang benar terkait Bansos dari asal muasalnya hingga fungsinya kepada masyarakat. Jazilul menegaskan bahwa Bansos itu adalah milik orang miskin dan sifatnya hak tanpa perlu diminta.

"Oleh sebab itu, tugas kita mendidik rakyat agar semakin cerdas menentukan pilihannya. Bansos itu milik rakyat miskin," kata dia.

Selain Timnas AMIN, Ketua Tim Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aria Bima meminta agar tidak ada klaim bansos untuk kepentingan pemenangan pemilu salah satu kandidat. Ia pun menyindir kubu Prabowo-Gibran yang disebut berafiliasi dengan Jokowi agar para capres-cawapres turun daripada mengandalkan elektabilitas Jokowi.

Aria mengawali dengan menyinggung politisasi bansos yang ramai di media sosial. Hal itu tidak lepas dari pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang viral soal bansos dari pak Jokowi. Aria mengingatkan bahwa DPR juga berperan dalam pengesahan bansos.

"Kita mendukung kok. Saya putuskan anggarannya kok di DPR kok. Tidak bisa diklaim ini hanya dari eksekutif presiden oleh pak Joko. Nggak bisa. Jangan dikutak-kutik yang namanya situasi rakyat yang lagi sulit ini dengan kapitalisasi politik," kata Aria di Media Center TPN, Jakarta, senin (1/1/2024).