tirto.id - Jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan pihak PT Transportasi Jakarta dan Jasa Marga akan menerapkan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) di jalur TransJakarta dan jalan tol.
Hal tersebut masih dalam tahap perencanaan. "Kami berkoordinasi dengan unsur terkait. Tujuannya untuk mengurangi penertiban jalur TransJakarta dan tol,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf di Polda Metro Jaya, Rabu (13/3/2019).
Selain itu, pihaknya juga menyarankan ke pihak TransJakarta agar memasang plang sensor, sehingga tak perlu lagi dijaga oleh petugas secara manual.
Yusuf menambahkan jajarannya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna pemasangan 81 kamera pengawas di 25 titik.
April mendatang, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan memasang 10 kamera pengawas yang diklaim lebih canggih dari kamera terdahulu.
Kecanggihan kamera ini, lanjut Yusuf, dapat merekam kendaraan dengan kecepatan berlebih, pengendara mobil yang tidak mengenakan sabuk pengaman dan pengendara yang menggunakan telepon seluler sembari menyetir.
“Kamera baru akan dipasang di seputar kawasan Jalan Sudirman-Thamrin," ucap Yusuf.
Ia menyatakan program E-TLE berhasil mengurangi jumlah pelanggaran di jalan raya dan sebagai pendukung era digitalisasi 4.0 serta program Jakarta Smart City milik Pemprov DKI Jakarta.
Yusuf menegaskan program Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) bukan langkah represif terhadap pengendara pelanggar lalu lintas.
“Kami bukan lakukan tindakan represif, tapi preventif," tegas dia.
Sebab, sambung dia, polisi memasang rambu-rambu di sepanjang jalan menuju kawasan penerapan E-TLE.
Ia mencontohkan seperti di wilayah Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
"Kami adil (terhadap pengendara) Jalan Sudirman kami kasih plang," ujar Yusuf.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
