tirto.id - Hari Bumi 2023 (Earth Day atau Hari Bumi Sedunia) tanggal 22 April akan diperingati bersamaan dengan perayaan Lebaran 2023 (Idul Fitri 1444 H). Tema Hari Bumi 2023 adalah “Berinvestasi di Planet Kita,” demikian mengutip earthday.org.
Tahun ini earthday.org (EDO), sebagai penyelenggara global untuk memperingati Hari Bumi 2023 akan menggelar sejumlah kegiatan yang memobilisasi massa di setiap zona waktu.
Selain itu, ada Pekan Bumi selama 14-22 April di seluruh dunia yang diharapkan akan mempelopori upaya-upaya memperkuat inspirasi dan aksi dalam peringatan Earth Day.
Tema Hari Bumi 2023
Tema Hari Bumi 2023 “Berinvestasi di Planet Kita” menyodorkan pesan yang jelas dan tegas, yakni pentingnya semua pihak bergegas mengatasi masalah terbesar di bumi saat ini: perubahan iklim.
Oleh karena itu, menurut Presiden earthday.org, Kathleen Rogers, peringatan Hari Bumi 2023 di seluruh dunia akan diupayakan melibatkan pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat luas.
“Ada peluang tak terbatas untuk memperbaiki kesalahan dari tindakan masa lalu dan membangun lagi masyarakat versi baru," ujar Kathleen.
"Namun, kita hanya mempunyai waktu amat singkat dan kami membutuhkan semua orang untuk 'berinvestasi' di planet kita sekarang juga!,” Kathleen menegaskan.
Dia menambahkan, umat manusia yang menjadi penyebab utama pemanasan global di bumi serta memicu perubahan iklim, seharusnya secara kolektif segera berupaya memulihkan lagi kesehatan Bumi.
Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil hingga tingkat paling minimal, melakukan penghijauan, memulihkan kondisi hutan yang rusak, termasuk contoh upaya yang semakin penting untuk lekas dilaksanakan.
Kathleen mengingatkan implementasi nyata Tema Hari Bumi 2023 merupakan satu-satunya jalan menuju masa depan yang lebih sehat, sejahtera, dan adil.
Peringatan Hari Bumi atau Earth Day sendiri telah berlangsung selama kurang lebih 50 tahun pada setiap 22 April di seluruh dunia.
Gagasan awal peringatan Hari Bumi muncul tahun 1969, setelah Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, menyaksikan dampak dari tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara.
Setahun berselang, Gaylord menyerukan agar AS mengambil tindakan untuk menanggulangi efek kerusakan lingkungan. Di tahun 1970, kemudian lahir aksi protes untuk mendorong isu Bumi yang sehat dan berkelanjutan.
Sejak 1990, peringatan Hari Bumi semakin populer secara global. Pada tahun tersebut, sekitar 200 juta orang turut menyerukan upaya mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global.
Tips Cara Memperingati Hari Bumi 2023 saat Lebaran
Berhubung momen Hari Bumi 2023 berbarengan dengan Lebaran Idulfitri 2023 yang jatuh berkisar tanggal 21-22 April 2023, ada sejumlah cara terbaik untuk memperingati Earth Day. Cara-cara itu tidak harus dengan mengikuti kegiatan seremonial peringatan Hari Bumi 2023.
Berikut ini sejumlah cara memperingati Hari Bumi 2023 yang dapat dilakukan bersamaan dengan perayaan Lebaran 2023:
1. Mengurangi Jejak Karbon
Mengurangi jejak karbon untuk menekan tingkat pencemaran udara bisa dilakukan dengan sama sekali tidak menggunakan kendaraan bermotor pada Hari Bumi 2023. Berjalan kaki, bersepeda, atau setidaknya menggunakan moda transportasi umum, sebaiknya dilakukan.
2. Mendaur Ulang Pakaian Lama
Daripada membeli pakaian baru, lebih baik mengutamakan baju lama yang masih layak dikenakan saat lebaran. Mendaur ulang pakaian-pakaian lama yang tidak terpakai lagi juga bisa dilakukan.
Cara ini merupakan bentuk aksi positif untuk mengerem laju cepat pencemaran lingkungan akibat limbah plastik.
3. Mengubah Pola Makan
Berdasarkan penelitian, produksi makanan menyumbang seperempat hingga sepertiga dari seluruh emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Sebagian besar penyebabnya yakni industri daging. Maka, meminimalisir konsumsi daging saat lebaran bisa membantu menekan dampak lingkungan tadi.
4. Hemat listrik
Listrik di tanah air mayoritas masih diproduksi dari pembangkit dengan sumber tenaga batu bara. Penggunaan batu baru turut menjadi pemicu pemanasan global. Sebaiknya, di momen peringatan hari bumi 2023, penggunaan listrik tidak terlalu berlebihan, atau lebih baik dikurangi hingga batas minimal.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Addi M Idhom
