tirto.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X, mengungkapkan kesulitan mengantisipasi lonjakan pemudik yang akan datang ke wilayahnya. Walaupun saat ini wilayahnya berada di PPKM level 3.
"Kami sulit mengantisipasi, biarpun kami di level 3, itu dimungkinkan untuk membatasi," kata Sri Sultan HB X pada Jumat (8/4/2022).
Pihaknya tidak melakukan pembatasan karena dari peraturan pusat telah mengizinkan mudik meski tanpa syarat adanya tes Antigen atau RT-PCR bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga.
"Tapi bagaimana mau membatasi, kalau orang yang mau masuk pun tidak perlu harus swab, dan sebagainya," jelasnya.
Dirinya hanya bisa pasrah berharap bagi para pemudik yang datang ke Yogyakarta bisa menaati protokol kesehatan demi mencegah lonjakan kasus COVID-19.
"Ya sudah semoga saja prokes sama masker tetap dipakai, kita mau apa? Sudah tidak bisa melarang lagi," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penambahan hari dalam cuti bersama pada lebaran 2022 agar masyarakat bisa mudik.
"Pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada tanggal 2 dan 3 mei 2022 dan juga menetapkan cuti bersama idul fitri yaitu pada 29 April, 4, 5 dan 6 Mei 2022," kata Jokowi dalam pengumumannya secara daring, Selasa (6/4/2022).
Walaupun mudik diizinkan, Jokowi mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Ia meminta agar masyarakat tetap waspada, menerapkan protokol kesehatan dan ikut vaksinasi booster.
Jokowi juga memperkirakan akan ada 85 juta orang mudik pada tahun ini. Ia mengatakan, 14 juta orang adalah pemudik dari Jabodetabek dengan rasio 47 persen dari total pemudik diperkirakan menggunakan kendaraan pribadi. Ia pun menjamin pemerintah akan memberikan pelayanan mudik yang baik.
"Tentunya pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para pemudik bisa menjalankan perjalanan dengan aman dan nyaman," jelas Jokowi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Restu Diantina Putri
