tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan skema Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) efektif untuk menekan angka penularan dan memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia pada kuartal III 2021.
Dari adanya giat aktivitas yang disertai protokol kesehatan ketat di periode ini, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III mencapai 4-5 persen. Angka ini lebih rendah dari prediksi sebelumnya yakni 4-5,7 persen yoy.
“Efektivitas PPKM terhadap varian Delta ini di seluruh Indonesia memberikan dampak positif pada Q3 yang pertumbuhannya meningkat 4-5 persen," kata dia dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).
Sri Mulyani juga memperkirakan konsumsi masyarakat akan tumbuh 2 hingga 2,4 persen, konsumsi pemerintah -0,9-0,1 persen, investasi 4,9-5,4 persen, ekspor 20-22,4 persen dan impor 24-25,2 persen secara tahunan.
Sri Mulyani menjelaskan, kondisi perekonomian Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Ia mengklaim dari sisi konsumsi dan produksi dalam negeri, sejauh ini masih bertahan moderat meski dalam kondisi pandemi.
Sementara itu, realisasi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tercatat melonjak hingga 7,07 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Agustus 2021 menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melonjak pada kuartal II/2021 dipicu oleh perubahan aktivitas masyarakat pada periode tersebut dan low base effect dari pertumbuhan tahun lalu.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz
